tribundepok.com – Suasana di Taman Makam Pahlawan ( TMP ) Kusuma Bhakti Jurug Kota Solo, terasa berbeda dari biasanya pada Sabtu 12 April 2025 , pukul 08.00 wib.
Sekitar 50 warga keturunan Tionghoa yang berada dalam naungan PMS ( Perkumpulan Masyarakat Surakarta ) , baik tua , muda , remaja maupun anak anak, melakukan ziarah kubur, dengan mendatangi 5 pusara , yang diketahui sebagai makam pahlawan keturunan Tionghoa yang gugur saat mereka berjuang dalam perang kemerdekaan.
Seremonial ziarah dipimpin oleh Ketua DHC 45 Surakarta Baskoro dan Ketua PMS Sumartono Hadinoto.
Selanjutnya, rombongan ziarah bergerak mengunjungi satu persatu makam pahlawan keturunan Tionghoa. Yang pertama adalam makam F. Sie King Lien yang diketahui adalah prajurit – TP Det 2 Brig 17. yang gugur pada14 -7-49.
Makam ke-2 adalah OEha prajurit dari divisi Siliwangi.
” Hingga saat ini belum terkonfirmasi siapa keluarga mendiang , karena saat gugur beliau masih muda , bisa jadi belum punya anak istri , sehingga kita berharap kedepannya bisa diketahui oleh sanak keluarganya,” ujar Sumartono.
Pusara ke-3 yang diziarahi adalah makam atas nama Linghala , yang tidak banyak diketahui info profilnya.


Sementara pusara ke-4 dan 5 adalah atas nama Juli Tan Ping Kiat – yang diketahui sebagai anggota Hanra salah satu organ perjuangan dalam perang kemerdekaan. Sedangkan pusara terakhir adalah atas nama Oei Bing Hap – yang juga tercatat sebagai anggota Hanra.
Tujuan ziarah ini , menurut Sumartono, agar generasi muda memahami tentang perjuangan bangsa, yang dimana banyak pejuang pejuang dari Keturunan Tionghoa yang ikut serta dalam perjuangan kemerdekaan. ” Kita berharap, karena saat ini sudah merdeka , kita bisa melanjutkan perjuangan, dengan mengisi kemerdekaan ini dengan medan perjuangan yang berbeda ,” ujar Sumartono, kepada para awak media yang hadir meliput acara tersebut. Selain pengurus PMS , juga tampak ikut serta perwakilan dari Fu qing – Makin – Perhakkas dan anak anak muda dari Solo Youth Club.
Dalam tradisi yang sudah dijalankan, Qingming atau Cheng Beng adalah ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah kubur sesuai dengan ajaran Khong Hu Cu. (SAFRUDIN)