tribundepok.com – Jakarta International Expo (JIEXpo) kembali bersiap menggelar perhelatan akbar tahunan yakni Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2025. Acara yang akan berlangsung mulai 19 Juni hingga 13 Juli 2025 ini mundur dari jadwal biasanya yakni 12 Juni sebab tahun ini venue JIEXPO digunakan untuk acara Indo Defence oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Namun JFK 2025 tetap menjanjikan sajian yang spektakuler sebagai event perdagangan dan hiburan terbesar di Asia Tenggara.
Untuk JFK 2025 kali ini mengusung tema “Jakarta Fair Kemayoran Mendukung Indonesia Maju melalui Inovasi dan Karya Bangsa Berkelanjutan” serta subtema tentang penguatan UMKM dan industri kreatif, dimana JF tahun ini kembali menjadi etalase promosi produk unggulan nasional.
Sampai saat ini sudah tercatat ada sekitar 2.550 peserta ambil bagian yang terdiri dari 55 persen sektor swasta dan 45 persen UMKM, ereka akan menempati lebih dari 1.500 stan yang tersebar di seluruh area pameran.
Ajang ini sekaligus menjadi bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke – 498 DKI Jakarta yang mengusung tajuk “Jakarta Kota Global dan Berbudaya” melalui kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dan penyelenggara.
JF 2025 diharapkan mampu memperkuat identitas kota sekaligus menggerakkan roda ekonomi masyarakat. Stan khusus milik Pemprov DKI akan hadir di Hall C1 dengan menampilkan berbagai program, layanan publik, dan panggung kesenian tradisional.
Tidak hanya sebagai ajang belanja, JF 2025 menawarkan rangkaian hiburan yang memikat, ulai dari parade karnaval, wahana permainan anak, kontes Miss Jakarta Fair, pesta kembang api, hingga Konser Musik Jakarta Fair yang digelar selama 25 hari nonstop.
Sejumlah musisi papan atas dijadwalkan tampil, termasuk Slank, Kotak, Last Child, Tony Q, Tipe-X, Souljah, The Changcuters, Guyon Waton, Endank Soekamti, hingga NDX AKA.
Berbagai produk unggulan lintas sektor akan hadir, mulai dari otomotif, gadget, fashion, furnitur, elektronik, kosmetik, makanan dan minuman, hingga kerajinan tangan.
Sedangkan area khusus Kampung Betawi disiapkan untuk menampilkan budaya lokal lengkap dengan kuliner dan kerajinan khas.
Sementara area kuliner tersebar di Food Court Hall E, area belakang Hall D, area Pasar Malam dekat pintu masuk i, dan open space lainnya.
Untuk kenyamanan pengunjung, panitia telah menyiapkan ratusan fasilitas toilet dan urinoir, serta bekerja sama dengan aparat untuk memperlancar arus lalu lintas dan pengelolaan lahan parkir yang kerap dikuasai oleh ormas.
Penyelenggara juga menganjurkan penggunaan transportasi umum untuk mengurangi kepadatan di sekitar pintu masuk.
Pengunjung dikenakan tiket masuk berbeda berdasarkan hari, seperti hari Senin di kenakan Rp 40.000,-Selasa hingga Jumat Rp 50.000,- dan Sabtu, Minggu, dan Hari Libur Nasional dikenakan Rp 60.000,-
Semua tiket sudah tersedia secara online dan offline, dengan jam buka: Senin–Kamis: 15.00–22.30 WIB, Jumat: 15.00–23.00 WIB serta Sabtu–Minggu dan hari libur: 10.00–23.00 WIB.
Meski daya beli masyarakat masih rendah dan banyak pihak menerapkan efisiensi, pihak penyelenggara tetap optimistis mencapai target transaksi lebih dari Rp7 triliun. Gimmick diskon, penawaran menarik dari brand, dan semangat inovasi dari pelaku usaha menjadi kunci keberhasilan Jakarta Fair setiap tahunnya.
Dengan keikutsertaan UMKM dari berbagai provinsi serta kontribusi dari perusahaan nasional dan BUMN, Jakarta Fair tidak hanya memperkuat ekonomi, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta. Efek berganda dari event ini turut menciptakan lapangan kerja, membuka peluang usaha baru, hingga membantu pemulihan ekonomi dari sisi produsen dan konsumen.
Jakarta Fair Kemayoran 2025 bukan hanya sekadar pameran, tapi juga panggung kebanggaan nasional. Dari produk unggulan hingga seniman terbaik tanah air, semuanya hadir dalam satu kemeriahan yang layak untuk dikunjungi. (koes)