BerandaDepok Hari IniWarga Depok Geram, Sekolah SMP-SMK Buang Limbah ke Perumahan

Warga Depok Geram, Sekolah SMP-SMK Buang Limbah ke Perumahan

Tribundepok.com– Warga Perumahan Aruba Residence, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, menjerit akibat bau menyengat dan genangan air limbah yang mengalir langsung dari salah satu sekolah di sekitar mereka. Sekolah yang menaungi jenjang SMP dan SMK PGRI ini diduga telah bertahun-tahun membuang limbah kotoran melalui dua pipa paralon, salah satunya langsung menuju area perumahan warga.

Air limbah berwarna keruh merembes hingga ke halaman rumah warga, menimbulkan kekhawatiran serius akan kesehatan, terutama bagi anak-anak yang bermain di sekitar lokasi. Bau busuk yang menyengat hampir setiap hari membuat warga tak lagi betah tinggal di rumahnya sendiri.

Salah satu korban, Bayu Kurniawan, warga Blok C16 dan C17 RT 05 RW 08, mengungkapkan kekesalannya. “Air limbah ini bikin penyakit. Airnya sampai ke halaman rumah, baunya luar biasa. Di sini banyak anak-anak yang main di luar, dan ini sangat membahayakan kesehatan mereka,” ujarnya tegas kepada wartawan, Senin (10/11/2025).

Bayu mengaku telah berkali-kali mendatangi pihak sekolah untuk meminta pertanggungjawaban. Ia sempat bertemu dengan Wakil Kepala Sekolah, guru, humas, hingga petugas keamanan. Namun, meski pihak sekolah berjanji akan bertindak, realitas di lapangan tetap sama.

“Pihak sekolah memang bilang siap memperbaiki, tapi ini sudah berjalan tiga tahun. Artinya ada pembiaran. Ini bukan sekadar kelalaian, tapi pelanggaran lingkungan,” tegas Bayu.

Lebih parahnya, akibat pembuangan limbah yang terus-menerus terjadi, tembok perumahan di sekitar lokasi dikabarkan roboh dan hancur. Warga pun menuntut tindakan tegas, tidak hanya dari pihak sekolah, tetapi juga Pemerintah Kota Depok, Dinas Pendidikan (Disdik), dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK).

“Kami minta pemerintah jangan diam saja. Ini sudah merusak lingkungan dan membahayakan warga. Harus ada sanksi tegas bagi sekolah yang jelas-jelas melakukan pencemaran,” ujar Bayu dengan nada kecewa.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengawasan pemerintah daerah terhadap lembaga pendidikan yang seharusnya menjadi teladan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Diamnya Pemkot Depok selama bertahun-tahun menandakan lemahnya sistem pengawasan dan penegakan aturan lingkungan di tingkat lokal.

Ironisnya, di tengah gencarnya kampanye “Depok Bersih dan Sehat”, kenyataan lapangan justru memperlihatkan kontradiksi mencolok. Limbah sekolah yang dibiarkan mencemari lingkungan menjadi simbol lemahnya komitmen pemerintah dalam menjamin hak warga atas lingkungan hidup yang bersih dan sehat.

Kini, warga menuntut pemerintah segera turun tangan, menindak tegas pihak sekolah, dan memastikan kasus serupa tidak terjadi di tempat lain. Bagi mereka, bau busuk dari saluran limbah bukan sekadar soal kenyamanan, tapi juga bukti nyata kelalaian yang mencederai keadilan lingkungan. (Joko Warihnyo)

tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
error: tribundepok.com