spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaJawa BaratUniversitas Indonesia Luncurkan Program Edukasi Kesehatan Kulit di Baduy:...

Universitas Indonesia Luncurkan Program Edukasi Kesehatan Kulit di Baduy: Harmoni Antara Kearifan Lokal dan Inovasi Medis Modern

tribundepok.com – Universitas Indonesia (UI), melalui Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) dari Fakultas Farmasi, telah meluncurkan program edukasi kesehatan kulit yang inovatif di Komunitas Suku Baduy, Kampung Kadu Ketug dan Kadu Jangkung, pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Program ini berfokus pada peningkatan kesadaran kesehatan kulit, terutama dalam menghadapi penyakit kulit seperti skabies atau kudis, yang kini menjadi tantangan serius bagi masyarakat Baduy.

Dipimpin oleh Donna Maretta Ariestanti, M.Sc., Ph.D, tim Pengmas ini terdiri dari mahasiswa sarjana dan apoteker, yaitu Faiq Firni Ramadhan, Raihana Ghibtha Putri, Nafisa Thahira, Mauna Munifah Indarwati, dan M. Mishbahus Surur. Program ini didesain untuk menggabungkan kearifan lokal dengan praktik medis modern, sebuah pendekatan yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan praktik masyarakat dalam menjaga kesehatan kulit.

“Masyarakat Baduy memiliki warisan budaya yang kaya, namun mereka juga dihadapkan pada tantangan kesehatan yang memerlukan pendekatan yang holistik. Kami ingin memastikan mereka memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjaga kesehatan kulit mereka dengan cara yang sesuai dengan tradisi dan kondisi mereka,” ungkap Donna Rabu (4/9/2024)

Komunitas Baduy, dengan populasi sekitar 26.000 jiwa yang tersebar di 58 kampung di Pegunungan Kendeng, Kabupaten Lebak, Banten, selama ini menghadapi keterbatasan akses layanan kesehatan. Dengan situasi ini, inovasi diperlukan untuk menjangkau dan memberikan edukasi yang tepat sasaran. Tim UI memanfaatkan media edukasi yang bervariasi, seperti poster dan booklet, untuk mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta pemanfaatan tanaman herbal sebagai alternatif pengobatan.

Salah satu fokus utama program ini adalah edukasi mengenai kebersihan kulit, yang dijelaskan melalui panduan praktis seperti mandi teratur, menjemur kasur dan bantal, menjaga kebersihan rumah, serta menghindari kontak dengan pakaian atau orang yang terinfeksi tungau budug. Donna juga menambahkan bahwa timnya mengenalkan penggunaan tanaman herbal yang mudah diakses oleh masyarakat Baduy, seperti lidah buaya, kunyit, dan daun sirsak, yang terbukti efektif dalam mengobati skabies.

Sebagai contoh, penggunaan lidah buaya dioleskan langsung pada kulit yang terkena skabies, kemudian didiamkan selama 30 menit sebelum dibilas. Sementara itu, kunyit dihaluskan dan dioleskan pada area yang terkena luka untuk mengurangi peradangan. Panduan ini diharapkan dapat diterapkan oleh masyarakat secara mandiri, sehingga mereka dapat mengatasi masalah kesehatan kulit dengan cara yang alami dan mudah diakses.

Program ini tidak hanya mendapat dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, tetapi juga didanai oleh Hibah Program Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia 2024. Selain itu, sejumlah perusahaan seperti PT Rohto Laboratories Indonesia, PT Ultra Sakti Tresnojoyo, dan PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk, berkontribusi dengan menyumbangkan produk kesehatan kulit. Di penghujung acara, tim UI juga membagikan 100 paket berisi makanan dan produk perawatan kulit kepada masyarakat setempat sebagai bentuk dukungan langsung.

Sekretaris Desa, Meidi, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif ini. “Kami sangat berterima kasih kepada Tim Pengmas UI atas edukasi yang diberikan. Kami berharap program ini membawa manfaat yang berkelanjutan bagi kesehatan kulit masyarakat Baduy,” ujarnya.

Program edukasi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran dan perilaku sehat di kalangan masyarakat Baduy, yang mampu mengharmonikan antara pengetahuan tradisional dengan inovasi modern, menuju masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.(Red)

tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
error: tribundepok.com