tribundepok.com – Universitas Indonesia (UI) bersama masyarakat di daerah Rawa Badak, Jakarta Selatan, menjalin kerja sama untuk mengubah sampah organik menjadi berkah.Senin (11/12/2023) Inisiatif ini muncul sebagai langkah konkret dalam mengatasi permasalahan serius sampah organik di Indonesia.
Dalam skala nasional, sampah organik menyumbang 41,27 persen dari total 68,7 juta ton sampah yang dihasilkan setiap tahun. Sebanyak 38,28 persen berasal dari rumah tangga, menjadi fokus utama upaya pengelolaan. Salah satu solusi yang diusung adalah mendaur ulang sampah organik menjadi Pupuk Organik Cair (POC).
Kendati POC memiliki manfaat sebagai pupuk tanaman alami, namun masalah bau tak sedap dan ketidakcocokan aplikasi untuk semua tanaman menjadi kendala. Hal ini dirasakan juga oleh warga Bank Sampah Jambu Muda, Kampung Rawa Badak, yang berkolaborasi dengan Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI.
Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas), tim pengabdi UI, di bawah kepemimpinan Ketua Tim Aminah M.Sc. Ph.D., menciptakan formulasi POC terbaik. Analisis kandungan unsur hara makro dan mikro dari sampel POC Bank Sampah Jambu Muda menjadi kunci untuk menghasilkan pupuk cair organik berkualitas.
Hasil analisis disosialisasikan di Departemen Kimia FMIPA UI, sementara penyuluhan tentang pengelolaan limbah dilakukan oleh para pengajar yang juga tim pengabdi. Dr. Asep Saefumillah, Ketua Departemen Kimia FMIPA UI, menegaskan bahwa pendidikan harus menjadi solusi bagi permasalahan masyarakat, seperti yang diwujudkan melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat tahun 2023.
Setelah sosialisasi, tim pengabdi melakukan demo pengaplikasian POC di Laboratorium Parangtopo, FMIPA UI. Pengenceran POC dengan perbandingan 1:50 menghasilkan pertumbuhan tanaman yang optimal. Untuk mengatasi bau tak sedap, tim mengganti bioaktivator dan memodifikasi bak komposter, inovasi yang telah disosialisasikan kepada anggota Bank Sampah Jambu Muda.
Pada akhir kegiatan, pupuk kompos, kit komposter, dan bahan-bahan POC dibagikan kepada peserta, dengan harapan bahwa kegiatan ini dapat berkelanjutan. Tim pengabdi UI percaya bahwa pendampingan ini tidak hanya bermanfaat bagi pertanian lokal tetapi juga memberikan dampak positif pada ekosistem lokal. Misan, Ketua Tim Penggerak Bank Sampah Jambu Muda, mengungkapkan apresiasinya terhadap program pengmas UI, menegaskan niatnya untuk membagikan ilmu yang didapat kepada lebih banyak warga.( Joko Warihnyo )