tribundepok.com – Pemilihan Pengurus PGRI Kota Depok yang merupakan rangkaian dari acara Konferensi ke V PGRI Kota Depok , dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok. M. Thamrin mewakili Walikota Depok. Acara pemilihan Ketua PGRI periode berikutnya ini di gelar di Puncak, Bogor, Kamis (17/12) , sekaligus sebagai puncak kegiatan Konferensi ke V PGRI. Acara ini juga dihadiri Ketua PGRI Jawa Barat, Dede Amar, sekaligus memberikan sambutan.
Acara yang bertema Strategi PGRI merajut silahturahmi dalam mewujudkan guru profesional, sejahtera, terlindungi dan bermartabat untuk membangun karakter bangsa, ini menghasilkan keputusan antara lain kembali memilih incumbent memimpin PGRI.
“Dari hasil pemilihan tersebut H Syamsudin Azhari kembali terpilih sebagai Ketua PGRI Kota Depok periode 2020-2025. Raharja sebagai wakil Ketua 1, Wahidin sebagai wakil ketua 2 dan Kabul Sucipto sebagai sekretaris. Saya berharap para pengurus selain mampu memajukan PGRI dan meningkatkan kinerja secara internal, juga mampu bersinergi dengan Dinas Pendidikan Kota Depok, “ ujar Kadisdik Kota Depok ini. M. Thamrin sendiri berharap agar Ketua PGRI untuk periode 2021-2025 yang terpilih bisa amanah dalam menjalankan tugas.
Pengurus yang terpilih agar dapat meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinergi kesemua stake holder khususnya yang di bidang pendidikan. Pengurus yang baru dapat merangkul kesemua tenaga pendidik yang ada dan bukan hanya dari Sekolah Dasar saja, tapi kesemua guru yang ada di Kota Depok dari TK, Paud, SD, SMP, SMA dan SMK.
“Saya berharap kedepannya PGRI dalam merekrut anggota bisa lebih melebarkan sayap. Jika selama ini masih mayoritas guru SD ke depannya bisa lebih berkembang dengan merangkul guru-guru dari tingkat pendidikan lainnya,“ ujar Thamrin.
Menurut Thamrin penghimpunan guru dalam organisasi itu sangat penting. Meski tak menolak, Thamrin sedikit menyayangkan bahwa organisasi profesi guru yang diakui pemerintah itu ada beberapa. “ Kalau untuk profesi lain seperti dokter itu kan di bawah satu induk organisasi IDI, dari pusat sampai daerah, begitu pula dengan insinyur , sehingga dalam berbagai permasalahan dan juga kaitan dengan pemerintah bisa ditangani lebih baik. Jika terdapat banyak organisasi, agak rumit. Bisa saja ada guru yang punya masalah tapi tak dibantu lantaran beda organisasi,” (toro).