tribundepok.com – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Supian Suri dan Chandra Rahmansyah, mencatatkan kemenangan gemilang di Kecamatan Pancoran Mas, yang selama ini dikenal sebagai basis kuat Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dalam perhitungan suara, pasangan nomor urut 02 ini memperoleh 59.337 suara, unggul signifikan atas pasangan Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi A Rafiq (Imam-Ririn) yang hanya meraih 46.018 suara.
Kemenangan ini bukan sekadar angka di atas kertas. Hasil tersebut menggambarkan perubahan besar dalam peta politik Pancoran Mas, sekaligus menjadi cerminan keinginan masyarakat Depok untuk keluar dari pola kepemimpinan yang sudah bertahan selama dua dekade terakhir.
Kemenangan di Basis Lawan: Cermin Aspirasi Masyarakat
Ketua Koordinator Kecamatan (Korcam) Pancoran Mas, Ali Imron Amirullah, menyatakan bahwa hasil ini adalah bukti nyata tingginya aspirasi masyarakat Pancoran Mas untuk perubahan. Menurutnya, selama 20 tahun terakhir, warga merasa perkembangan Kota Depok tidak signifikan dan stagnan.
“Masyarakat Pancoran Mas menginginkan perubahan. Mereka merasa ada banyak hal yang belum terealisasi selama 20 tahun terakhir, dan inilah yang menjadi pendorong utama untuk memilih Supian-Chandra,” ungkap Ali saat acara silaturahmi tim pemenangan di kediaman Supian Suri, Cilodong, Minggu (8/12/2024) malam.
Ali menambahkan bahwa program-program Supian-Chandra yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat berhasil menarik simpati, bahkan di wilayah yang selama ini menjadi basis pendukung pasangan Imam-Ririn. Dari enam kelurahan di Pancoran Mas, semuanya berhasil dimenangkan oleh pasangan nomor urut 02, termasuk Kelurahan Depok Jaya yang selama ini dikenal sebagai kantong suara PKS.
“Kemenangan ini tidak hanya terjadi di wilayah netral, tapi juga di kantong suara yang sebelumnya didominasi pasangan 01. Ini membuktikan bahwa masyarakat telah menjatuhkan pilihannya kepada perubahan,” tambahnya.
Strategi Dialogis: Membalikkan Keadaan
Di balik kemenangan ini, ada strategi politik berbasis dialog yang dijalankan oleh tim Supian-Chandra. Ali mengungkapkan bahwa pendekatan ini memainkan peran penting dalam mendongkrak elektabilitas pasangan nomor urut 02, yang sempat menurun tipis dalam survei awal karena dominasi PKS di wilayah ini.
“Kami lebih banyak berdialog dengan warga, mendengarkan keluhan mereka, dan menjelaskan program yang kami tawarkan. Mayoritas warga mengungkapkan keinginan untuk rezim yang sudah 20 tahun berkuasa ini segera berganti,” jelas Ali.
Di sisi lain, kampanye pasangan Imam-Ririn dinilai kurang efektif dalam meredam gelombang dukungan terhadap Supian-Chandra. Menurut Ali, warga sudah jenuh dengan janji-janji yang tidak terealisasi, sehingga pendekatan dialogis dari tim 02 justru menjadi pembeda yang kuat.
Simbol Harapan Baru untuk Depok
Kemenangan telak di Pancoran Mas tidak hanya menjadi kemenangan Supian-Chandra, tetapi juga simbol harapan baru bagi seluruh masyarakat Kota Depok. Sebagai salah satu kecamatan terbesar dan strategis, Pancoran Mas dianggap sebagai barometer politik di Depok.
“Ini bukan sekadar kemenangan politik, tetapi kemenangan masyarakat Depok, terutama mereka yang ingin kota ini berkembang lebih baik. Pancoran Mas menjadi bukti nyata bahwa warga menginginkan perubahan,” ujar Ali.
Keberhasilan ini diharapkan menjadi titik awal dari realisasi program-program unggulan Supian-Chandra yang menjanjikan pembaruan dalam tata kelola pemerintahan, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan pelayanan publik.
Dengan semangat baru yang diusung oleh pasangan ini, masyarakat Depok menaruh harapan besar bahwa kemenangan Supian-Chandra tidak hanya akan membawa perubahan dalam kepemimpinan, tetapi juga mempercepat transformasi Depok menjadi kota yang lebih maju, inklusif, dan berdaya saing.( JW )