tribundepok.com – Bencana tanah longsor yang menimpa warga Kampung Gunung Mas, Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua , Kabupaten Bogor, terasa memilukan dan tak terduga. Siapa sangka perbukitan yang nampak kokoh itu, hancur dan menimpa jalan serta perkampungan . Begitu pula banjir yang datang tak diundang. Banjir bandang yang terjadi 19 Januari 2021 , melanda Kampung Gunung Mas dengan intensitas 50 sampai 100 milimeter perhari mengguyur daerah itu.
Kondisi yang mengenaskan tersebut membuat ratusan warga dievakuasi kepengungsian, Hal tersebut membuat Baraya Care ( Barisan Relawan Kemanusiaan Al-Ahya ) Kota Depok dan Komunitas Kemanusiaan Masyarakat Kota Depok ( K2-Maskod ) dan juga didukung Zakat Sukses mengunjungi para korban untuk memberikan santunan dan bantuan logistik. Meski tak mudah menuju lokasi, akhirnya rombongan diterima BNPB Kabupaten Bogor dan bertemu dengan sejumlah pengungsi.
Menurut Arifin, Ketua Baraya Care, aksi solidaritas ini didorong oleh keprihatinan melihat korban bencana tersebut. “ Kejadian ini tak terduga, seperti juga bencana – bencana lain yang belakangan terjadi di tanah air. Sangat memilukan, apalagi ini terjadi tak jauh dari Depok, wilayah kerja kita. datang sedikit menghibur dan meringankan para korban.” ujarnya.
Maka kami bersama dengan sejumlah kelompok relawan kemanusiaan dan kesehatan berupaya untuk Senada dengan Baraya Care, Ismanto dari K 2- Maskod juga menyuarakan hal yang sama.
“Kondisi Covid sudah memberatkankan perekonomian masyarakat, ditambah bencana ini tentunya
membuat semakin berat saja. Meski tak seberapa kami ingin sedikit berbagi,” ujar Ismanto,
Ketua Satgas Covid setempat meminta relawan yang terjun langsung menangani bencana melakukan rapid antigen demi menjaga agar tak terjadi penyebaran covid. Pasalnya seluruh kabupaten Bogor sedang dalam zona merah.
Bahkan untuk mencegah kerumuman Pemkab Bogor tempatkan pengungsi pada 5 lokasi demi mencegah terjadinya kerumunanm di tengah pandemic covid 19. Lima lokasi pengungsian yaitu di Pondokan Gunung Mas 223 jiwa, Rawa Dulang 30 jiwa, Cirohani 15 jiwa, di Kampung Pensiunan 416 jiwa dan di Kampung Citeko 30 jiwa, Tercatat 180 kk dengan 714 jiwa mengungsi akibat banjir yang terjadi.
“Menurut keterangan yang kami dapat, Kampung Gunung Mas ini belum aman apalagi jika hujan terus turun, menurut Badan Informasi Geospacial (BIG), banjir bandang bisa saja terjadi lagi karenanya upaya migrrasi bencana harus dilakukan. Hal tersebut dikarenakan wilayah ini berada pada wilyah outlet yang berupa jalur buangan material dan air dari daerah hulu di atasnya, sehingga dari sisi ekosistem di wilayah ini masih berpotensi terjadi banjir bandang , “ ungkap Firdaus Ajum, dari Bharaya Care seusai kegiatan di Gunung Mas.
Area perbukitan di bagian atas Kampung Gunung Mas merupakan wilayah tangkapan hujan yang bentuknya seperti mangkok. Hujan yang tertangkap pada cekungan mengalir melalui titik keluaran air melalui kampung Gunung Mas. Dengan kondisi seperti itu Pemerintah Kabupaten diharapkan punya solusi terbaik untuk keselamatan warganya.
“Kami hanya bisa mendoakan agar bencana semacam ini tak terulang lagi dan para korban bisa mendapat jalan keluar terbaik dari pemerintah demi keselamatan mereka. Kedatangan kami dan
relawan lain serta masyarakat yang peduli mungkin hanya sedikit meringankan, tapi diperlukan solusi lain mengatasinya secara tuntas,” pungkas Arifin. (toro)