tribundepok.com -“ Kita sering mendengar berita tentang aktivitas Gunung Merapi, tetapi hanya sekedar berita, namun sekarang bisa melihat langsung, tahu bagaimana bentuk sisa letusannya. Bisa tahu bagaimana dampak letusannya dan bangga bisa foto disana.. Seru juga ikut Lava Tour,” ujar Baskara salah seorang siswa kelas VIII SMPN 3 Depok.
Memang belakangan Wisata Merapi jadi salah satu tujuan wisata favorit di Yogya. “ Kami memilihnya karena sarat pengetahuan untuk siswa. Agar mereka jadi tahu bagaimana letusan tersebut terjadi. Bisa melihat langsung bunker, batu-batuan sisa letusan juga rumah almarhum mbah Marijan yang sohor di televisi. Serunya ikut Lava Tour dengan jip . Ini bisa jadi penambah wawasan anak didik . Tentunya kita ingin outing class yang bermanfaat bagi mereka.,” ujar Iip Saripah, salah seorang guru pembimbing.
Letusan Merapi memang membahayakan tetapi setelahnya membuat dampak positif bagi warga sekitar. Tanah jadi subur, potensi wisata yang luar biasa dan juga meningkatkan pendapatan warga sekitar. Bagi para siswa perjalanan ke Merapi membawa kesan sendiri karena bisa merasakan fenomena alam dari dekat.
Selain ke Merapi , menikmati karisma sejarah kerajaan Jawa di Keraton Yagya serta salah satu keajaiban dunia Candi Borobudur, Gege Tour yang merancang perjalanan juga mengajak para siswa untuk mengunjungi Sekolah Menegah untuk belajar membatik dan membuat gerabah secara langsung. “ Dengan ikut belajar membatik atau membuat gerabah anak-anak diajarkan untuk menghargai budaya Indonesia, menghargai proses kerja suatu karya seni.
Ternyata tidak mudah, ternyata semua tidak bisa instan dan butuh keterampilan. Tetapi juga bisa membuka wawasan bahwa keterampilan kita bisa menjadi mata pencaharian,
Perjalanan outing class seperti ini memang memperkaya wawasan .”Saya sangat mensuport kegiatan seperti ini. Selain memperluas wawasan dan juga membina kemandirian siswa. Salah kalau menilai study wisata Cuma program hura-hura.
Dengan mencintai budaya kita lebih cinta Indonesia. Orang tua harusnya mendukung. Mengenai biaya pihak sekolah biasanya mengajarkan anak menabung sehingga tidak menjadi beban orang tua . Bagi yag tidak mampu pun biasanya ada kelonggaran. Jadi apa yang dipermasalahkan. Intinya jika ingin anak berkembang secara akademis maupun wawasan kita sebagai orang tua harus mendukunglah,” ujar Heri salah satu orang tua siswa yang juga mantan ketua komite SMPN 3 Depok. (toro)