tribundepok.com – Tak ada yang tidak tahu perjuangan Bunda Elly Farida untuk Ketahanan Keluarga, Posyandu, Pemberdayaan Perempuan dan lainnya. Ya memang seperkasa itu Istri Mohammad Idris, Walikota Depok. Sempat disinggung soal sekian banyak jabatan di organisasi, tapi dia berhasil menepis. Bukan jabatan yang dikejarnya, tapi pembuktian bahwa begitu banyak hal yang bisa dilakukannya untuk masyarakat di balik kegiatan organisasi yang dipimpinnya. Termasuk menjadikan Kota Depok kaya prestasi dan predikat.
” Setelah Depok Kota Layak Anak, Kota İnklusi Adalah Kewajiban. İni akan saya perjuangkan hingga propinsi. Pemberdayaan anak anak disabilitas itu wajib di kota berpredikat Kota Layak Anak ini. Apalagi Depok sudah memiliki Perda Disabilitas,” ujarnya di depan sejumlah tokoh masyarakat dan perwakilan warga RT 002/RW 21 Sukamaju , Kecamatan Cilodong.

Bunda Elly bersyukur respon masyarakat yang didatanginya cukup bagus. Dan itu memberikan masukan bagi peningkatan kinerjanya di sisa waktu sebagai istri walikota dan juga sebagai anggota dewan propinsi , jika ia terpilih.
” Mungkin karena selama ini saya sudah banyak aktif melakukan kegiatan di masyarakat ,” ujarnya merendah
Keinginannya untuk meningkatkan ketahanan keluarga juga , kesehatan membuatnya memperjuangkan banyak hal.
” Pendidikan itu penting untuk segala usia , kami pun mendorong, Karena pengetahuan yang didapat bisa jadi bekal dalam menangani permasalahan,” ujar Bunda Elly Farida penggagas Sekolah pra nikah utk anak remaja, sekolah ayah bunda sebagai pendamping anak kebutuhan khusus dan Sekolah Lansia.
Memang sedikit berbeda, alih alih kampanye untuk pencalonannya sebagai calon anggota dewan propinsi Jabar no 4 dari partai PKS. Bunda Elly lebih suka memotivasi warga untuk meningkatkan kesehatan , memperkokoh kinerja posyandu , mendengarkan keluh kesah warga .
” Memang masih banyak persoalan yang harus kita fokuskan, terkait posyandu kalau PR pemerintah kan terkait dengan gedung posyandu. Tapi secara operasional kegiatan saya pun harus lebih maksimal . Hal- hal yang mereka sampaikan ini bisa dibilang suatu evaluasi buat saya,”ujarnya setelah sejumlah pegiat Posyandu mengeluhkan Anggaran Posyandu .
Saat ini anggaran Posyandu saat ini diterima by name-by adres kader. Aturan dari pemerintah pusat Terkadang hal tersebut menimbulkan kendala , seperti adanya potongan dan pajak sehingga nominalnya nya tak sesuai atau sulitnya menyusun anggaran kegiatan karena uang tidak ditangan dan keluhan lain. Mereka berharap ada perubahan ke depannya. Juga tentang anggaran stunting jadi bahan ulasan.
Bunda Elly menanggapi setiap pernyataan warga . Topik posyandu membuatnya antusias.
” Kegiatan penyuluhan, perhatian dan optimalisasi agar kesehatan ibu dan anak serta lansia sebagai salah satu tujuan kegiatan Posyandu juga jadi PR saya jika saya bisa berjuang sebagai anggota dewan propinsi. Tentunya tetap bekerjasama dengan tandem ditingkat kota agar perjuangan kami untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat bisa dicapai,” pungkasnya. ( d’toro )