tribundepok.com
  • Seputar Depok
    Depok Butuh Regulasi Lansia

    Depok Butuh Regulasi Lansia

    Pemuda Sukatani bikin SATGAS ANTI TAWURAN.

    Pemuda Sukatani bikin SATGAS ANTI TAWURAN.

    GARNUS Tapos Ikuti Funday Radar Depok

    GARNUS Tapos Ikuti Funday Radar Depok

    RADJAK HOSPITAL GANDENG ASPERA

    RADJAK HOSPITAL GANDENG ASPERA

    Camat Buka lomba Kreasi Guru PAUD Se Tapos

    Camat Buka lomba Kreasi Guru PAUD Se Tapos

    Gedung SDN Sukatani 7 Bagus, Megah dan Representatif

    Gedung SDN Sukatani 7 Bagus, Megah dan Representatif

    GARNUS Tapos Tapos Apresiasi Pekerjaan PDAM Tirta Asasta Depok

    GARNUS Tapos Tapos Apresiasi Pekerjaan PDAM Tirta Asasta Depok

    Tasyakuran Kantor Kelurahan Cilangkap

    Tasyakuran Kantor Kelurahan Cilangkap

    Anggaran Perkelurahan Harusnya Disesuailan Jumlah RW-nya

    Anggaran Perkelurahan Harusnya Disesuailan Jumlah RW-nya

    Gubernur Jabar Minta Warga Menjaga dan Merawat Underpass Dewi Sartika Depok

    Gubernur Jabar Minta Warga Menjaga dan Merawat Underpass Dewi Sartika Depok

    Trending Tags

      • Sejarah Depok
    • Cerita Margo 331
    • Nasional
      • Daerah
      • Kesehatan
      • Pendidikan
      • Olah Raga
    • Opini
      • Khazanah
      • Wisata & Kuliner
    • Hukum & Kriminal
    • Jawa Barat
    • Jawa Tengah
    • Musik & Seni Budaya
    No Result
    View All Result
    • Seputar Depok
      Depok Butuh Regulasi Lansia

      Depok Butuh Regulasi Lansia

      Pemuda Sukatani bikin SATGAS ANTI TAWURAN.

      Pemuda Sukatani bikin SATGAS ANTI TAWURAN.

      GARNUS Tapos Ikuti Funday Radar Depok

      GARNUS Tapos Ikuti Funday Radar Depok

      RADJAK HOSPITAL GANDENG ASPERA

      RADJAK HOSPITAL GANDENG ASPERA

      Camat Buka lomba Kreasi Guru PAUD Se Tapos

      Camat Buka lomba Kreasi Guru PAUD Se Tapos

      Gedung SDN Sukatani 7 Bagus, Megah dan Representatif

      Gedung SDN Sukatani 7 Bagus, Megah dan Representatif

      GARNUS Tapos Tapos Apresiasi Pekerjaan PDAM Tirta Asasta Depok

      GARNUS Tapos Tapos Apresiasi Pekerjaan PDAM Tirta Asasta Depok

      Tasyakuran Kantor Kelurahan Cilangkap

      Tasyakuran Kantor Kelurahan Cilangkap

      Anggaran Perkelurahan Harusnya Disesuailan Jumlah RW-nya

      Anggaran Perkelurahan Harusnya Disesuailan Jumlah RW-nya

      Gubernur Jabar Minta Warga Menjaga dan Merawat Underpass Dewi Sartika Depok

      Gubernur Jabar Minta Warga Menjaga dan Merawat Underpass Dewi Sartika Depok

      Trending Tags

        • Sejarah Depok
      • Cerita Margo 331
      • Nasional
        • Daerah
        • Kesehatan
        • Pendidikan
        • Olah Raga
      • Opini
        • Khazanah
        • Wisata & Kuliner
      • Hukum & Kriminal
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Musik & Seni Budaya
      No Result
      View All Result
      tribundepok.com
      No Result
      View All Result
      Home Uncategorized

      SELAMAT TINGGAL, PAK JOKO WIDODO

      tribundepok.com by tribundepok.com
      April 2, 2019
      in Uncategorized
      163 9
      0
      SELAMAT TINGGAL, PAK JOKO WIDODO
      465
      VIEWS
      Share on FacebookShare on Twitter

      Oleh : Linda Christanty
      (Alumni UI, Sastrawan)
      

      Pak Joko Widodo, selama lima tahun sampeyan gagal mewujudkan hal-hal terpenting dan krusial yang dibutuhkan rakyat Indonesia. Di masa pemerintahan sampeyan selama hampir lima tahun ini, penumbangan Hak-Hak Asasi Manusia, penyalahgunaan hukum dan wewenang, korupsi dan suap, pemiskinan dan perpecahan dalam masyarakat makin menguat.

      Di masa pemerintahan sampeyan, kekuatan dan ketahanan negara ini melemah drastis, karena rakyat Indonesia teradu domba dan diadu domba. Pertama kali dalam sejarah Indonesia merdeka, rakyat dipecah belah oleh provokasi yang dilakukan oknum pejabat negara di masa pemerintahan sampeyan melalui ucapannya, yang menyinggung pemeluk agama mayoritas.

      Hal itu telah menandai politisasi agama oleh kekuasaan pasca Reformasi dan pertama kalinya terjadi ya di masa pemerintahan sampeyan ini.

      Berapa triliun uang negara (uang rakyat) telah dihabiskan untuk menjaga oknum pejabat negara itu? Andaikata uang tersebut digunakan untuk menyejahterakan rakyat dan membantu korban-korban bencana alam yang sangat menderita di negeri ini akan lebih berguna. Kerusakan itu telah terjadi dan cara mengatasinya ternyata makin menyuramkan keadaan di negeri ini. Sejumlah pendeta, pastor dan ulama dilibatkan untuk berpolitik dan menyokong kekuasaan.

      Ada yang menyebut Golput itu sakit mental, ada yang menyebut Golput itu haram. Tidak perlu kaum agamawan dari berbagai agama itu menggurui rakyat negeri ini dan menuduh-nuduh orang dengan menggunakan kata-kata yang buruk dan tidak sopan.

      Kalau pemerintahan sampeyan membuat kehidupan rakyat banyak tenang, damai dan sejahtera, tanpa diminta pun rakyat akan ikhlas dan suka rela memilih sampeyan lagi. Tanpa dihadiahi beras gratis atau uang dalam jumlah tertentu pun menjelang Pemilu, rakyat merasa terhormat dan suka cita memilih sampeyan lagi sebagai junjungan. Rezim sampeyan mungkin akan berjaya sebagai rezim yang bermartabat.

      Para demagog di masa sampeyan bekerja seperti curut-curut lapar. Para pemeluk agama minoritas ditakut-takuti bahwa mereka akan mengalami nasib buruk tanpa rezim ini. Orang-orang Tionghoa yang menjadi salah satu suku bangsa dengan populasi terbesar (artinya bukan suku minoritas, melainkan satu dari lima suku bangsa dengan populasi terbesar di Indonesia) di negara ini juga ditakut-takuti bahwa para perempuan mereka akan diperkosa lagi, sedangkan para taipan bermesraan dengan kekuasaan dan menguasai tanah rakyat maupun tanah negara sebanyak jutaan hektar. Mereka juga berpolitik dan mendanai partai.

      Orang-orang yang pernah dihilangkan paksa ditakut-takuti bahwa mereka akan dihilangkan lagi, sedangkan sampeyan pernah berjanji lantang hampir lima tahun lalu akan menindak para pelaku penghilangan paksa yang masih bebas dan kebal hukum itu dan mencari 13 korban yang belum ditemukan sampai sekarang, termasuk kawan-kawan akrab seperjuangan saya Wiji Thukul, Herman Hendrawan, Suyat dan seorang kurir perjuangan yang terpenting dalam gerakan perlawanan kami, Bimo Petrus Anugerah. Jangankan mencari 13 orang hilang, tokoh utama pelanggar HAM dan pelaku kejahatan kemanusiaan yang tengah menjadi sasaran buruan dalam daftar penjahat kemanusiaan Perserikatan Bangsa Bangsa malah sampeyan jadikan menteri.

      *Di masa sampeyan pula hoax meraja lela. Menteri sampeyan sang pelanggar HAM itu mengancam pembuat hoax akan digolongkan sebagai teroris, tapi berdasarkan survei independen ternyata hoax terbanyak berasal dari kubu sampeyan sendiri*.

      Negeri ini yang sebagaimana negeri-negeri lain belum bebas murni dari masalah justru makin bermasalah di masa sampeyan. Masalah yang sudah ada menajam dan meluas. Masalah yang tak ada malah diciptakan dan disebarluaskan seperti wabah. Di masa kekuasaan sampeyan untuk pertama kalinya seorang oknum kepala polisi juga berkata secara terang-terangan akan berpihak kepada minoritas, bukannya menegakkan hukum yang adil terhadap seluruh rakyat dan bangsa ini.

      Bagi rakyat jelata yang hidup di berbagai rezim, minoritas artinya segelintir orang atau segelintir pengusaha atau sekelompok kroni yang menguasai hajat hidup orang banyak atau menguasai mayoritas.

      *Pengrusakan lingkungan menguat di masa sampeyan. Kriminalisasi terhadap pejuang dan aktivis lingkungan hidup terjadi di mana-mana. Ibu-ibu Kendeng menyemen kaki di depan istana, karena menolak pabrik semen yang merusak lingkungan dan hidup mereka. Salah seorang ibu Kendeng yang berjuang dan menyemen kakinya di muka istana meninggal dunia. Budi Pego dituduh komunis dan hukumannya malah ditingkatkan Mahkamah Agung melebihi vonis hakim, karena dia menolak tambang emas. Adik saya Panglima Budhi Tikal ditangkap dan dijebloskan ke penjara melalui pengadilan sesat tanpa barang bukti yang sah dan relevan dari perkara yang dituduhkan kepadanya. Oknum aparat korup dan jejaring korporasi pertambangan ilegal terlibat dalam penangkapannya. Dalam pledoinya, adik saya mengatakan, “Negara ini dipimpin para kriminal yang tidak punya rasa malu dan kehormatan.” Dia juga mengatakan bahwa kekuatan korporasi telah masuk dan menunggangi pemerintahan dengan menjelaskan bahayanya bagi pemerintahan, negara dan rakyat Indonesia. *Prediksinya bahwa resistensi yang terjadi di Papua Barat akan meningkat akibat praktik korporat dan pemerintah yang tidak bermartabat itu juga telah terbukti.*

      Oknum-oknum aparat dan penegak hukum makin sewenang-wenang di masa sampeyan. Di masa awal kekuasaan sampeyan pula kantor Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPR RI) diserbu oknum aparat kepolisian untuk pertama kalinya. Seorang petingginya ditangkap, seorang lagi diserang lewat isu moral. Mereka ini tengah membongkar perkara korupsi oknum pejabat tinggi kepolisian. Di masa sampeyan pula, Novel Baswedan, seorang penyidik KPK RI disirami air keras hingga buta total sebelah matanya. Kemungkinan diduga dia tengah menyelidiki kasus mega korupsi reklamasi 17 pulau buatan di Teluk Jakarta.

      Di masa pemerintahan sampeyan, saya kehilangan banyak kawan. Mereka menyokong kekuasaan sampeyan dengan menutup mata terhadap kebenaran dan sebagian menjadi demagog-demagog yang seperti curut-curut itu. *Tentu saja mereka harus tebang pilih perkara pelanggaran HAM dan hukum, mana perkara yang sekiranya mengganggu pencitraan sampeyan, mereka bungkam, mana yang bisa menaikkan dukungan terhadap sampeyan, mereka mendayagunakannya dengan slogan “kerja, kerja, kerja.”*

      Pak Joko Widodo, hampir lima tahun berlalu, saya masih ingat menghadiri kampanye terakhir sampeyan di Gelora Bung Karno, Jakarta. Saya bertemu dengan beberapa teman. Kami saling bersalaman, dengan penuh harapan. Kami sangat ingin sebuah pemerintahan sipil, bersih, bermartabat dan menyejahterakan rakyat terwujud. Waktu itu kami menganggap bila terpilih sebagai presiden Indonesia, sampeyan akan menjadi kebanggaan kami dan dapat mewujudkan Indonesia baru yang adil, sejahtera, dan mempersatukan segala suku bangsa.

      Saya turut menyaksikan harapan wong cilik yang begitu besar terhadap sampeyan waktu itu. Pendukung-pendukung sampeyan yang menghadiri kampanye tersebut adalah mayoritas rakyat dari lorong-lorong kumuh kota, yang kelak sebagian besar kampung mereka diperintah untuk digusur oleh Pak Basuki Tjahaja Purnama sebelum beliau terkena perkara pidana hingga dijebloskan ke penjara. Mereka ini menjadikan kampanye terakhir sampeyan itu seperti sebuah perayaan. Ada yang membawa dua ekor ayam di keranjang sepedanya, sebagai ekspresi harapan. Ada yang menyeret-nyeret orang-orangan yang melambangkan kebaikan. Stadion itu menjadi saksi apa yang kami anggap akan menandai era baru Indonesia. Rakyat membagikan roti dan minuman murah. Tidak ada sumbangan partai. Semua dari rakyat jelata.

      Hampir lima tahun berlalu, Pak Joko Widodo. Pembela sampeyan akan berkata banyak yang sudah sampeyan lakukan dalam hampir lima tahun ini. Mereka lalu menyebutkannya satu per satu. Puluhan jumlahnya. *Tapi apa yang mereka sebutkan itu jauh dari harapan saya, yang dulu sampeyan janjikan secara lantang di masa kampanye 2014*.

      Share this:

      • Twitter
      • Facebook

      Related

      tribundepok.com

      tribundepok.com

      faktual update

      Related Posts

      Jaringan Rumah Sakit Primaya Hospital ke-15 Hadir di Kota Depok
      Seputar Depok

      Jaringan Rumah Sakit Primaya Hospital ke-15 Hadir di Kota Depok

      Januari 7, 2023
      Uncategorized

      AMDB Desak Dewan Bertindak Sikapi Kenaikan Harga BBM

      September 12, 2022
      Fahd A Rafiq: Rumah Sakit Untuk Orang Miskin
      Kesehatan

      Fahd A Rafiq: Rumah Sakit Untuk Orang Miskin

      Agustus 12, 2022
      Next Post
      Deklarasi Pesantren Ramah Anak di Dikota Depok

      Deklarasi Pesantren Ramah Anak di Dikota Depok

      Tgl 17 April jangan golput warga Cilodong Tapos

      Tgl 17 April jangan golput warga Cilodong Tapos

      Kesiapan Kelurahan Mekarsari dalam pemilu 2019 dengan dilantiknya 149 KPPS

      Kesiapan Kelurahan Mekarsari dalam pemilu 2019 dengan dilantiknya 149 KPPS

      Please login to join discussion

      Recommended

      Pungli Lewat Beli Buku,Marak di Pancoran Mas Depok

      Pungli Lewat Beli Buku,Marak di Pancoran Mas Depok

      3 tahun ago
      MUI KELURAHAN SE KECAMATAN CIMANGGIS  DILANTIK

      MUI KELURAHAN SE KECAMATAN CIMANGGIS DILANTIK

      1 tahun ago
      SATRIO DAMARDJATI (KETUM DPN PETANI) : INDONESIA DALAM MENGHADAPI KRISIS PANGAN

      SATRIO DAMARDJATI (KETUM DPN PETANI) : INDONESIA DALAM MENGHADAPI KRISIS PANGAN

      7 bulan ago
      Peran Satpol PP Dalam Penegakan Perda di Jepara Perlu Evaluasi Personil

      Peran Satpol PP Dalam Penegakan Perda di Jepara Perlu Evaluasi Personil

      11 bulan ago

      Categories

      • Hukum & Kriminal
      • Hukum Pidana
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Kesehatan
      • Khazanah
      • Musik & Seni Budaya
      • Nasional
      • Olah Raga
      • Opini
      • Pendidikan
      • PERADILAN AGAMA
      • Seputar Depok
      • Uncategorized
      • Wisata & Kuliner

      Topics

      babaisuhaimi BPOM cimanggis Citra Indah Yulianti Covid19 depok dprdkotadepok Dudi Miraz gerindra HendrikTangkeAllo IMB Jatijajar jawabarat Jawa Barat KDRT kota depok kotadepok Liburanku Margonda Mie Gacoan Mie Gacoan Kelapa Dua miras Mohammad Idris PDAMkotaDepok pemkotdepok Pemkot Depok PemudaPancasila Penggerebegan Pilkada pilkadaDepok pkb pks pln PolrestaDepok Pondok Cina PPPK pradisupriatna PUPR Depok SatpolPP sawangan SDN Pondok Cina 1 tribundepok tribundepok.com Volkswagen Walikota Depok
      No Result
      View All Result

      Highlights

      GARNUS Tapos Ikuti Funday Radar Depok

      Siapakah Kader Banteng Yang Ditunjuk Sebagai Penerus Jokowi Menuju Generasi Emas Indonesia Digdoyo, Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur?

      RADJAK HOSPITAL GANDENG ASPERA

      Camat Buka lomba Kreasi Guru PAUD Se Tapos

      Gedung SDN Sukatani 7 Bagus, Megah dan Representatif

      GARNUS Tapos Tapos Apresiasi Pekerjaan PDAM Tirta Asasta Depok

      Trending

      Depok Butuh Regulasi Lansia
      Seputar Depok

      Depok Butuh Regulasi Lansia

      by tribundepok.com
      Januari 31, 2023
      0

      tribundepok.com - "Perlu regulasi untuk Lansia, kalau ada regulasi itu program pemerintah juga bisa menopang dari pada...

      Pemuda Sukatani bikin SATGAS ANTI TAWURAN.

      Pemuda Sukatani bikin SATGAS ANTI TAWURAN.

      Januari 30, 2023
      Kadis Diskominfo Buka Raker Mejelis Taklim Balwan Kota Depok

      Kadis Diskominfo Buka Raker Mejelis Taklim Balwan Kota Depok

      Januari 29, 2023
      GARNUS Tapos Ikuti Funday Radar Depok

      GARNUS Tapos Ikuti Funday Radar Depok

      Januari 29, 2023
      Siapakah Kader Banteng Yang Ditunjuk Sebagai Penerus Jokowi Menuju Generasi Emas Indonesia Digdoyo, Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur?

      Siapakah Kader Banteng Yang Ditunjuk Sebagai Penerus Jokowi Menuju Generasi Emas Indonesia Digdoyo, Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur?

      Januari 27, 2023
      tribundepok.com

      Copyright © 2022 tribundepok.com. All Rights Reserved. © 2022

      • Pedoman Media Siber
      • Redaksi

      Follow Us

      No Result
      View All Result
      • Seputar Depok
        • Sejarah Depok
      • Cerita Margo 331
      • Nasional
        • Daerah
        • Kesehatan
        • Pendidikan
        • Olah Raga
      • Opini
        • Khazanah
        • Wisata & Kuliner
      • Hukum & Kriminal
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Musik & Seni Budaya

      Copyright © 2022 tribundepok.com. All Rights Reserved. © 2022

      Welcome Back!

      OR

      Login to your account below

      Forgotten Password?

      Retrieve your password

      Please enter your username or email address to reset your password.

      Log In

      Add New Playlist

      -
      00:00
      00:00

      Queue

      Update Required Flash plugin
      -
      00:00
      00:00