tribundepok.com – Suhu Politik menjelang Pilkada Depok sudah mulai memanas. Partai politik di Depok sudah mulai mempersiapkan diri, untuk siap memenangkan peta politiknya dalam pilkada Depok yang akan digelar tahun depan.
Adu kekuatan dan adu elektabilitas hingga saling mencari sensasi politik nampak jelas dipertontonkan oleh para elit politik, uniknya sesama elit partai dan sesama calon walikota dari sesama kader PKS, saling tegang dalam melakukan manuver politiknya ditengah masyarakat.
Ketegangan sesama kandidat calon walikota Depok, dari PKS seperti Imam Budi Hartono ( IBH ) dan Hafidz Nasir menghangatkan situasi politik.
IBH yang sedang serius dan sibuk mengaet pasangannya dengan Asep Alshari terus melakukan manuver politiknya.
Begitu pula Hafidz Nasir yang digadang-gadang calon kuat pendamping Calon Walikota Petahana, belakangan ini mendapatkan banjir dukungan dari berbagai elemen masyarakat Kota Depok.
TM, Yusufsyah Sekretaris Umum PKS Depok, mengatakan Partainya hingga saat ini, belum memutuskan siapa calon Walikota yang akan diusung dipilkada Depok.
” Saat ini partai kami sedang mengodok dan melakukan uji publik, untuk menilai seberapa besar kadar seorang kandidat calon Walikota Depok yang nanti akan di rekomendasikan oleh DPP PKS,” kata Sekjen PKS Depok kepada tribundepok.com saat dihubungi.
Ketika ditanya soal M. Idris ( Walikota-Red ) akan diajukan lewat jalur khusus, Bapak yang akrab disapa Putra menyebutkan hal itu biasalah namanya saja politik, ngak usah jadi polemik.
” M. Idris memang benar tidak masuk daftar calon Kandidat Walikota yang diumumkan kemarin secara resmi oleh DPD PKS hanya 5 orang, tidak ada nama M.Idris tapi yang namanya politik, bisa saja terjadi dan bisa saja ngak,” ujar orang nomor dua di PKS Depok.
Lebih lanjut ia mengatakan soal siapa nanti yang akan direkomendasi oleh DPP PKS untuk maju sebagai calon walikota,masih membutuhkan proses panjang termasuk ada proses ‘ Fit and Proper Test’.
Ke 5 kandidat Calon Walikota Depok yang sudah diumumkan oleh PKS,semuanya sedang melakukan sosialisasi dengan turun langsung pada masyarakat untuk menaikkan popularitas dan elektabilitasnya.
Pada akhirnya akan dipilih salah satu kandidat calon walikota, itu pun setelah melalui berbagai proses dan aturan dan mekanisme yang ada di PKS.
“Jadi semua belum ada jaminan, baik IBH maupun Hafidz Nasir dan yang lainnya. Untuk dipilih jadi kandidat calon walikota depok dari PKS. Semuanya belum ada jaminan,bisa ya bisa juga tidak,” ujarnya.
Ditempat terpisah Asep Panjalu Pengamat Politik mengatakan calon Walikota Petahana Mohammad Idris, direbutkan banyak partai politik, sosok M.Idris dinilai sangat kuat dan layak untuk diusung kembali.
” M. Idris Calon Petahana sosok kuat, elektabilisnya terus naik, begitu pun dengan hujan penghargaan dan prestasianya dalam membangun Depok, dinilai berhasil, M.Idris layak diusung kembali maju di pilkada Depok nanti,” kata Asep Panjalu pengamat politik.
Ada kabarnya M.Idris akan berpasangan dengan Ketua DPD PKS Kota Depok, Hafidz Nasir, Asep menilainya ini bagian deal-deal politik PKS dan itu sah-sah saja.
” Apalagi Hafidz Nasir namanya cukup dikenal ditengah masyarakat dan dia elektabilitasnya cukup baik, pasangan yang ideal dan akan mampu merebut simpatik masyarakat,” tegas Asep Panjalu. (Joko Warihnyo)