tribundepok.com – Seorang remaja berkebutuhan khusus asal Bojong Gede bernama sebut saja Bunga -red, disetubuhi secara bergiliran dalam rentang waktu 2015-2019. Hal ini baru diketahui oleh kakak korban akhir 2019 lalu, dikarenakan kakak korban curiga dengan perilaku korban yang sering mengeluh sakit dibagian kemaluan. Setelah didesak korban mengaku sering digituin oleh pelaku ber inisial “K” dan “S”.
Sang kakak kemudian melaporkan hal ini ke Polresta Depok awal Desember 2019 kemarin dengan nomor laporan LP/2745/K/XII/2019. Namun setelah 2 bulan kasus ini dilaporkan belum ada tindakan penangkapan terhadap para pelaku. “Yaa para pelaku masih bebas berkeliaran, kami hanya rakyat kecil yang menuntut keadilan” ujar kakak korban Sari Tamimah.
Kasus ini mendapat tanggapan serius dari aktifis pendidikan Imam Kurtubi. Koordinator Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan ini sangat geram dengan pelaku dan mengecam keras tindakan biadab bak binatang yang dilakukan kedua pelaku.
” Ini tidak bisa dibiarkan, pelaku harus segera ditangkap oleh Polresta Depok, jangan dibiarkan berkeliaran dan memakan korban lagi. ” ujarnya. Kurtubi menambahkan akan mendesak Polresta Depok segera mengungkap dan menyelesaikan kasus ini secepatnya. Jangan mentang-mentang yang jadi korban rakyat kecil laporannya tidak diindahkan” tambah Kurtubi lagi.
Pantauan tribundepok.com, korban seperti linglung dan trauma berat sering menangis sendiri dan seperti orang yang ketakutan. Semoga Polresta Depok dapat segera menangani kasus ini dengan serius. (pardy)