spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaDepok Hari IniRayakan Hari Bumi, Menteri Agama Luncurkan Gerakan 1 Juta...

Rayakan Hari Bumi, Menteri Agama Luncurkan Gerakan 1 Juta Pohon di Depok : Nikah Bawa Pohon, Bukan Hanya Mahar!

tribundepok.com — Suasana damai menyelimuti kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Selasa pagi (22/4/2025), saat ratusan peserta berkumpul memperingati Hari Bumi ke-55. Namun, kali ini peringatan tak sekadar seremonial. Menteri Agama Republik Indonesia hadir langsung untuk meluncurkan gerakan monumental: Penanaman 1 Juta Pohon Matoa. Tak hanya simbolis, gerakan ini membawa semangat baru dalam menjaga bumi, bahkan hingga ke pelaminan.

Berlokasi di Jalan Raya Bogor KM 33, Cisalak, Sukmajaya, acara ini turut dihadiri oleh Wali Kota Depok, Supian Suri. Bersama-sama, mereka menanam pohon pertama sebagai simbol komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah dalam membumikan nilai-nilai cinta lingkungan yang sejalan dengan ajaran agama.

Wali Kota Depok yang turut menanam pohon bersama Menteri Agama menyampaikan rasa bangganya atas kehadiran kampus UIII dan Pondok Pesantren Istiqlal Internasional Indonesia di kota Depok. Namun, baginya, kebanggaan ini tak cukup jika tidak dibarengi dengan kualitas lingkungan dan spiritualitas masyarakat yang semakin baik.

“Depok tidak hanya bangga dengan kehadiran kampus dan pesantren internasional, tapi bagaimana warga juga bisa merasakan manfaatnya bisa kuliah, bisa mondok, dan bisa lebih dekat dengan nilai-nilai Islam yang juga cinta terhadap lingkungan dan sesama,” ujar sang Walikota Depok Supian Suri

Walikota Depok Supian Suri Hadiri Penanaman 1 juta pohon dilingkungan UIII

Ia menegaskan bahwa cinta terhadap alam bukanlah sesuatu yang terpisah dari ajaran agama. Menurutnya, dari ribuan ayat suci yang ada, intinya adalah cinta terhadap Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta. Dan cinta itu, katanya, harus diwujudkan dalam bentuk nyata, salah satunya dengan menanam pohon.

Menteri Agama RI dalam sambutannya tak kalah menggugah perhatian. Ia memperkenalkan gagasan baru yang unik sekaligus penuh makna: menjadikan membawa satu pohon sebagai syarat pernikahan.

“Inisiatif ini adalah bentuk ikhtiar konkret kita. Bayangkan jika setiap pasangan pengantin membawa satu pohon untuk ditanam, dalam satu tahun kita bisa menanam jutaan pohon. Ini bukan hanya menyatukan dua hati, tapi juga menyelamatkan bumi,” ujar Menteri Agama

Gagasan ini disebutnya sebagai bagian dari gerakan masif untuk membudayakan kecintaan pada lingkungan sejak momen-momen penting kehidupan, seperti pernikahan.

Wali Kota Depok pun menyambut baik ide tersebut. Ia berharap Kota Depok dapat menjadi pionir kota hijau yang tidak hanya indah secara simbolik, tetapi memiliki aksi nyata dari warganya.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Harus ada partisipasi dari semua elemen masyarakat dari pesantren, kampus, hingga keluarga-keluarga di seluruh kecamatan,” tegasnya.

Penanaman pohon matoa ini menjadi langkah awal dari rangkaian panjang transformasi ekologi berbasis nilai spiritual. Pohon matoa tanaman asli Indonesia yang melambangkan keteduhan dan ketangguhan dipilih sebagai simbol keterikatan antara tanah air dan semangat menjaga bumi.

Kampus UIII yang dibangun sebagai simbol Islam moderat dan ilmu pengetahuan global, kini juga menjadi titik awal gerakan lingkungan hidup berbasis nilai-nilai keagamaan. Kombinasi antara pendidikan, spiritualitas, dan pelestarian alam diharapkan menjadi model yang bisa ditiru kota-kota lain di Indonesia, bahkan dunia.***

Editor : Joko Warihnyo

tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
error: tribundepok.com