tribundepok.com – Berita penangkapan yang dilakukan oleh Polres Bojonegoro atas aksi dugaan pemerasan oleh gerombolan oknum mengatasnamakan wartawan.
Membuat Organisasi wartawan terkemuka, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dengan tegas mendukung langkah-langkah keras Polres Bojonegoro dalam memberantas kelompok pemeras yang mengaku sebagai wartawan. Kedua organisasi ini meradang melihat tindakan kriminal yang merusak nama baik profesi jurnalis.
Ketua PWI Kabupaten Bojonegoro, M. Yazid, mengecam keras tindakan pemerasan dan menegaskan bahwa wartawan sejati tidak akan melanggar etika profesi. Dalam pernyataannya dilansir Suarabanyuurip.com,Sabtu (6/1/2024) Yazid mengapresiasi keberanian masyarakat yang melapor terkait insiden tersebut, menyebutnya sebagai pembelajaran bagi wartawan kompeten.
Sementara itu, Ketua AJI Bojonegoro, Deddy Mahdi As-Salafy, memperingatkan bahwa maraknya wartawan “abal-abal” yang melakukan pemerasan dapat meresahkan masyarakat. As-Salafy mendukung tindakan cepat penegak hukum dan mengajak publik, pers, dan pihak berwenang untuk bersinergi dalam memberantas praktik-praktik yang merugikan profesi jurnalis.
Deddy Mahdi As-Salafy juga menyoroti masalah mudahnya seseorang mengaku sebagai wartawan dengan membuat website dan kartu pers palsu. Ia mendesak masyarakat yang merasa diintimidasi atau diperas oleh individu atau kelompok yang mengaku sebagai wartawan untuk melapor kepada pihak berwajib.
Dalam sikap solidaritas, AJI Bojonegoro mendukung upaya kepolisian dalam memberangus wartawan “abal-abal” yang terlibat dalam pemerasan. Skandal pemerasan ini semakin menguatkan sikap keras PWI dan AJI Bojonegoro dalam menjaga integritas dan etika profesi wartawan.( Red )
