tribundepok.com – Dalam dinamika organisasi sebesar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), keputusan yang diambil oleh PWI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) patut menjadi sorotan. Meski diberikan kesempatan untuk masuk dalam kepengurusan PWI Pusat pasca-Kongres Luar Biasa (KLB) PWI, para pengurus PWI Babel dengan tegas menolak tawaran tersebut. Keputusan ini diambil dengan penuh pertimbangan dan komitmen untuk menjaga independensi dan integritas PWI di tingkat provinsi.
Tawaran Strategis Ditolak
Kongres Luar Biasa PWI yang diadakan baru-baru ini mengundang perhatian luas, tidak terkecuali dari pengurus PWI Babel. Peran penting mereka dalam kelangsungan KLB membuat beberapa posisi strategis di PWI Pusat sempat ditawarkan kepada pengurus di bawah pimpinan M. Fathurrakhman, atau yang akrab disapa Boy. Namun, dengan penuh kesadaran dan musyawarah, PWI Babel memutuskan untuk tidak mengambil bagian dalam kepengurusan baru yang dipimpin oleh Ketua Umum terpilih, Zulmansyah Sekedang.
“Dari awal, kami di PWI Babel telah satu suara untuk mendukung penuh KLB PWI tanpa keinginan untuk masuk dalam kepengurusan PWI Pusat. Bagi kami, tujuan utama adalah memastikan masalah yang terjadi di PWI bisa selesai, sehingga organisasi ini kembali solid dan fokus menjalankan tugasnya,” ujar Boy Rabu (21/8/2024).
Komitmen Mengembalikan Marwah PWI
Keputusan untuk tidak bergabung dengan PWI Pusat bukanlah hal yang diambil dengan ringan. Boy menegaskan bahwa tujuan utama dari dukungan PWI Babel terhadap KLB adalah untuk mengembalikan marwah PWI sebagai organisasi wartawan terbesar dan tertua di Indonesia. Dengan KLB, diharapkan PWI dapat kembali fokus pada tujuan utamanya, yakni meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan anggota, serta menjaga kredibilitas organisasi di mata publik.
“Harapan kami hanya satu, yakni mengembalikan marwah PWI yang sempat ternoda. Kami tidak ingin terlibat dalam kepengurusan pusat, karena fokus kami adalah menjaga independensi dan kehormatan organisasi di tingkat provinsi,” lanjut Boy.
Dukungan Penuh dan Penolakan Tudingan
Boy juga menegaskan bahwa tawaran dari Tim Formatur PWI Pusat sangat dihargai, namun mereka lebih memilih untuk mempercayakan Tim Formatur dalam menentukan siapa yang layak dan kompeten menjadi pengurus PWI Pusat.
“Kami mengucapkan terima kasih atas tawaran tersebut, namun kami yakin Tim Formatur PWI Pusat sudah mengetahui siapa yang tepat untuk posisi-posisi strategis tersebut,” kata Boy.
Selain itu, ia juga menepis isu bahwa Zulmansyah Sekedang, Ketua Umum terpilih, haus akan kekuasaan. Boy menilai tudingan tersebut tidak berdasar dan cenderung tendensius, mengingat pengangkatan Zulmansyah sebagai Ketua Umum justru didorong oleh kepercayaan dari PWI Provinsi, termasuk Bangka Belitung.
“Kami yang meminta dan mendaulat Zulmansyah untuk memimpin PWI Pusat, karena kami percaya beliau mampu membawa organisasi ini ke arah yang lebih baik,” tegas Boy.
Kekompakan PWI Babel
PWI Babel di bawah kepemimpinan M. Fathurrakhman memang dikenal kompak dalam mengambil setiap keputusan strategis. Hal ini juga ditegaskan oleh Doni, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Bangka Belitung. Menurutnya, keputusan untuk menolak tawaran masuk dalam kepengurusan PWI Pusat adalah hasil dari komunikasi yang intens dan kesepakatan bersama di internal PWI Babel.
“Kami selalu sejalan dalam setiap kebijakan, termasuk soal tawaran masuk dalam kepengurusan PWI Pusat. Ini adalah kesepakatan yang sudah diputuskan bersama,” ungkap Doni.
Pesan Ketua Umum Terpilih
Menanggapi keputusan PWI Babel, Zulmansyah Sekedang, Ketua Umum PWI Pusat terpilih, memberikan apresiasi dan pesan semangat. Ia meminta agar PWI Babel tetap menjaga kekompakan dan terus berkontribusi untuk kejayaan PWI di masa depan.
“PWI Bangka Belitung tetap semangat, tetap kompak, dan terus bersatu demi kejayaan PWI,” pesan Zulmansyah.
Dengan keputusan ini, PWI Babel menunjukkan komitmennya untuk tetap setia pada tujuan utama organisasi, yakni menjaga marwah dan integritas PWI, baik di tingkat pusat maupun daerah. Keputusan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga soliditas dan keharmonisan dalam organisasi.( JW )