tribundepok.com – Kota Depok kembali menyoroti masalah mangkraknya pembangunan Metro Starter, sebuah mega proyek yang diharapkan menjadi pusat transportasi terintegrasi bagi kota ini. Proyek yang sudah dimulai sekitar 10 tahun lalu, hingga kini belum menunjukkan perkembangan signifikan, meski lahan seluas 2,6 hektar telah disiapkan. Alih-alih menjadi pusat transportasi modern, lokasi yang seharusnya menjadi kebanggaan warga Depok kini justru tampak sebagai hamparan lahan kosong yang terbengkalai.
Pembangunan Metro Starter, yang sejak awal direncanakan sebagai ikon kemajuan Kota Depok, tersendat di berbagai titik. Meskipun PT Andyka Investa, sebagai pemenang lelang, telah diberi perpanjangan waktu berkali-kali, hasilnya masih belum tampak. Kondisi ini menimbulkan kekecewaan di kalangan warga dan menjadi sorotan dalam Pilkada Depok 2024.
Menanggapi persoalan tersebut, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok nomor urut 2, Supian Suri dan Chandra Rahmansyah, berjanji untuk menuntaskan pembangunan Metro Starter jika mereka terpilih. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip pada Minggu, 8 Oktober 2024, Supian Suri menegaskan bahwa proyek ini adalah prioritas utama bagi mereka.
“Metro Starter adalah ikon penting bagi Kota Depok. Proyek ini bukan sekadar infrastruktur, tetapi simbol kemajuan kota. Jika kami terpilih, saya pastikan pembangunan ini selesai di bawah kepemimpinan kami,” ujar Supian Suri penuh optimisme, kemarin.
Menurut Supian, tahun 2024 seharusnya menjadi tonggak penting bagi proyek Metro Starter. Namun, hingga kini, tidak ada perkembangan signifikan meski sudah beberapa kali diberikan perpanjangan waktu. Ia menegaskan, jika terpilih, pihaknya akan mencari solusi terbaik, termasuk kemungkinan untuk melakukan lelang ulang atau bahkan mengambil alih sepenuhnya pembangunan terminal tersebut oleh Pemerintah Kota Depok.
“Proyek ini sudah terlalu lama mangkrak. Jika terus ditunda, akan semakin merugikan warga Depok. Kami siap melakukan lelang ulang atau Pemkot Depok mengambil alih penuh, agar proyek ini bisa segera rampung,” tambah Supian Suri.
Kritik terhadap lambannya pengerjaan Metro Starter juga disampaikan oleh Wali Kota Depok saat ini, Mohammad Idris, dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Depok terkait persetujuan APBD Kota Depok Tahun Anggaran 2024. Dalam rapat yang berlangsung pada Rabu, 22 November 2023, Idris menyebut bahwa PT Andyka Investa, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas proyek ini, telah beberapa kali meminta perpanjangan waktu melalui addendum. Namun, pemerintah kota hingga kini belum menyetujui permintaan tersebut.
“Sesuai dengan addendum terakhir pada 2019, PT Andyka Investa seharusnya menyelesaikan pembangunan terminal pada tahun 2024. Namun, mereka kembali meminta addendum ulang,” ungkap Idris.
Proses perpanjangan waktu tersebut, menurut Idris, belum mendapatkan persetujuan karena Pemerintah Kota Depok masih perlu berkonsultasi dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok untuk memastikan kelanjutan proyek ini secara hukum.
Mangkraknya proyek Metro Starter jelas menjadi tantangan besar bagi pemerintahan yang akan datang. Pasangan Supian Suri – Chandra melihat hal ini sebagai momentum untuk membuktikan komitmen mereka dalam membangun Kota Depok yang lebih maju dan modern. Janji mereka untuk menyelesaikan proyek ini bukan hanya tentang menyelamatkan sebuah infrastruktur, tetapi juga memulihkan kepercayaan warga Depok terhadap pemerintah daerah.
Dengan kampanye yang semakin gencar, pasangan Supian Suri – Chandra berharap dapat membawa perubahan signifikan bagi Kota Depok, termasuk menyelesaikan proyek-proyek strategis yang telah lama tertunda. Warga Depok pun menunggu dengan harapan besar, bahwa di bawah kepemimpinan yang baru, proyek Metro Starter yang mangkrak selama satu dekade akhirnya dapat terwujud menjadi kenyataan.( Red )