tribundepok.com – Prof. Corina D.S. Riantoputra Ph.D., Psikolog dan Sekretaris Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia (UI), mengukuhkan Psikologi Kepemimpinan sebagai landasan bagi pemimpin masa depan. Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Psikologi Kepemimpinan: Esensi, Posisi, dan Filosofi,” Prof. Corina menyoroti tantangan dalam praktik kepemimpinan di Indonesia.
Masalah-masalah seperti pemimpin pasif, fokus pada diri sendiri, kasar, dan terlalu percaya diri menjadi sorotan Prof. Corina. Namun, ia melihat pergeseran paradigma menuju pendekatan yang mengakui pentingnya anggota organisasi. Psikologi Kepemimpinan, menurutnya, menjadi sarana penting bagi pemimpin untuk memahami asumsi dasar tentang kehidupan.
Prof. Corina menekankan lima asumsi dasar, termasuk identitas diri, kemampuan dan batas kemampuan diri, tujuan pemimpin, hubungan dengan anggota organisasi, serta konteks organisasi. Ia menggarisbawahi pentingnya sinergi antara identitas perempuan dan identitas pemimpin, memperingatkan bahwa konflik identitas dapat memberi beban pada kesehatan mental dan kehidupan pribadi.
Rendah hati, mengetahui batas kemampuan diri, dan menyadari tujuan memimpin sebagai pembangunan organisasi adalah beberapa poin penting yang disoroti Prof. Corina. Ia juga menyoroti kebutuhan akan budaya organisasi yang mendukung kedekatan antara pemimpin dan anggota organisasi.
“Leadership perlu berbicara tentang meta-competencies. Karyawan harus bisa mengatakan jika pemimpinnya salah, dan pemimpin harus bisa melatih dirinya untuk membangun ke-kita-an dengan anggotanya,” ujar Prof. Corina.Senin 18 Desember 2023
Penelitiannya, mencakup topik seperti Psikologi Kepemimpinan, Employee Accountability, dan Work Engagement, memberikan wawasan mendalam dalam bidang ini. Sebelumnya, Prof. Corina meraih gelar Ph.D. dalam Organizational Behavior di University of New South Wales–Australia pada tahun 2010.
Prosesi pengukuhan, dipimpin oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Ketua MWA UI, Dr. (HC) Noni S. A. Purnomo, B.Eng., MBA, dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, Didiek Hartantyo. Peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan paradigma kepemimpinan di Indonesia.( Joko Warihnyo )