tribundepok.com – Apresiasi diberikan Pemda Jabar atas perhatian Kota Depok pada penyandang disabilitas. Tak hanya melahirkan Perda Disabilitas tapi juga pada upaya menghadirkan posyandu inklusi yang dilengkapi dengan peralatan dan pelayanan bagi prnyandang disabilitas.
” Dari 1055 Posyandu di Kota Depok, setelah kami berembuk dengan berbagai kelompok inklusi, penggiat dan pemerhati disabilitas dan merencanakan akan menambah lagi dari keberhasilan posyandu inklusi yang ada di Pengasinan Kecamatan Sawangan dan akan dibuka kembali di Kecamatan Sukmajaya. Ada juga yang mengusulkan namanya diubah menjadi Posyandu Disabilitas, dengan harapan penyandang disabilitas lebih nyaman untuk memeriksa kan kesehatannya disana,” ujar Supian Suri, Sekretaris Daerah Kota Depok yang juga sebagai Ketua Posyandu Kota Depok.
Hal tersebut disampaikan Supian Suri saat membuka Sekolah Ayah Bunda angkatan kedua, spesial bagi orang tua dari anak anak disabilitas. Memang selain memperhatikan masalah kesehatan penyandang disabilitas, Pemkot Depok yang sangat mengedepankan ketahanan keluarga juga menyelenggarakan Sekolah Ayah Bunda .
” Lewat sekolah ayah bunda pemerintah kota Depok hadir mendampingi ayah bunda dalam pengasuhan anak. Kita menyelenggarakan dua macam sekolah ayah bunda. Yang satu untuk ayah bunda dengan anak anak biasa dan yang satu lagi setelah ayah bunda spesial bagi yang memiliki anak-anak spesial,” tutur drg. Nessi Annisa Handari , Kepala Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).
Menurut drg. Nessi materi yang diberikan banyak maka dibagi dalam 6 kali pertemuan, ” Seperti bagaimana seorang ayah menjadi pemimpin keluarga, seorang ibu mampu mengasuh anak anaknya dengan lebih baik , bagaimana menghidupkan chemistry suami istri agar lebih mampu mengasuh anak anaknya. Dan tanggungjawab itu lebih sulit dan berat untuk mengasuh anak-anak spesial sehingga tumbuh mandiri,” paparnya.
Lewat sekolah ayah bunda mereka bisa belajar bagai mana memecahkan setiap permasalahan di dalam rumah tangganya., Ada ahli ahlinya yang membimbing seperti dokter, psikolog, enterpreneur juga ada karena diharapkan mereka juga bisa membangun perekonomian di dalam rumah tangganya.
Kegiatan sekolah ayah bunda tahun ini memasuki adalah tahun kedua. Dan menurut drg. Nessi diluar sekolah ayah bunda jika orang tua membutuhkan konsultasi tentang hal hal seputar keluarga juga bisa dibantu.
” Kami punya Pusat Pembelajaran Keluarga disana bisa konsultasi baik untuk menghadapi anak anak biasa atau anak spesial.Ada juga LK3 yang dibentuk oleh Dinsos, itu juga sama, disana ada psikolog yang bisa membantu persoalan persoalan rumah tangganya termasuk anak anak spesial,” pungkasnya. (d’toro)