tribundepok.com – Kegiatan rutin BKMT (Badan Kontak Majelis Taklim ) Sekecamatan Sukmajaya pada saat Hari Besar Agama Islam menyambut Maulid Nabi tak bisa terlaksana dengan baik karena terhambat Covid dan larangan berkumpul. Sekian lama tertunda hingga momen Maulid pun terlewatkan. Beruntung, kondisi Kota Depok yang makin kondusif membuat ijin kegiatan pun dikeluarkan, asalkan tetap mengikuti protokol kesehatan.
” Ya tentunya momennya bukan lagi Maulid tetapi Isra Mi’raj. Meski demikian kami puas kerinduan para ibu anggota majelis taklim akan kegiatan pengajian bersama hari besar keagamaan bisa terpenuhi,” ujar Hj. Juanah Sarmili, ketua BKMT Kecamatan Sukmajaya.
Kegiatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang ke 1443 dilaksanakan di Pendopo kediaman Hj Juanah Sarmili, Rabu ( 16/2/22) . Kegiatan ini dihadiri cukup banyak anggota BKMT dengan penceramah KH Nurfadjilah. Hadir juga Lurah Mekarjaya, Zainal Arifin, Ketua LPM Mekarjaya, H Syaifulloh, Babinkamtibmas, Babinsa dan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama se Kecamatan Sukmajaya.
Dalam kesempatan tersebut KH Nurfadjilah menyatakan dengan Isra Miraj kita bisa mengukur keimanan seseorang. Ia juga mengingatkan arti Isra Mi’raj adalah maju berjalan dan naik, berarti kita harus meningkatkan keimanan.
” Makna Isra Mi’raj salah satunya adalah untuk menguatkan iman, yang kedua perintah sholat, menjaga kerukunan, keimanan dan kebersamaan,” ujarnya.
Menurutnya sholat sangat dalam maknanya. Sholat di Masjid melambangkan demokrasi, semua buka sepatu dan sandal, semua sama di mata Allah, ada kebersamaan. Dan sholat juga mengajarkan kedisiplinan,” tambahnya.
Implementasi nya saat ini menurut KH Nurfadjilah, sholat mengajarkan kedisiplinan, sayangnya kedisiplinan kita saat ini masih takut dengan atasan, ini salah dan harus diperbaiki. “Implementasi lainnya adalah sholat harus jujur . Pribadinya harus jujur apalagi menjelang hajatan demokrasi seperti pileg, pilkada dan pilpres. Kita ingin itu ada pada para calon pemimpin berikutnya,” ujar KH Nurfadjilah yang lebih dikenal dengan Ustad Tille.
Meski Covid, sebenarnya kegiatan BKMT Sukmajaya tak pernah mati, setidaknya sebulan sekali, diadakan pengajian, namun dalam lingkup kecil dan dilakukan dari rumah ke rumah.
” Kita adakan di Rabu Minggu kedua setiap bulannya. Bagaimanapun para anggota merindukan tuntunan agama.Ada ustadzah Hj Siti Luluk Muflihah, yang rutin membimbing kami,” papar Hj Juanah Sarmili.
Menurutnya meski BKMT ini lingkupnya Sukmajaya, namun karena awalnya gabung dengan Cilodong sampai saat ini masih ada BKMT Cilodong yang tak mau pisah.
“BKMT Kelurahan Sukamaju sampai saat ini masih sering gabung dengan kegiatan kita. Mungkin karena sudah nyaman dan cocok,” pungkas Juanah Sarmili yang juga politisi Golkar ini ramah. (d’toro)