tribundepok.com, Jakarta – Dalam rangka memajukan pendidikan di Indonesia yang berkelanjutan serta melihat rendahnya kemampuan literasi dan numerasi, yakni sekitar 50% anak belum mencapai kompetensi dasar yang diperlukan di semua jenjang pendidikan.
Selain itu kekerasan dalam pendidikan menjadi masalah serius, dengan sekitar 24% anak berpotensi mengalami perundungan dan kekerasan seksual, di sisi lain, terdapat sekitar 2,5 juta lulusan SMK dan perguruan tinggi yang menganggur, menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi sektor pendidikan.
Dalam hal ini pendidikan Indonesia berada dalam situasi darurat, problema ini harus diatasi bersama karena pendidikan merupakan tanggungjawab semua pihak, tidak terbatas pada lembaga penyelenggara dan penggerak pendidikan tetapi juga dibutuhkan kolaborasi lintas sektor dan peran serta dalam memajukan pendidikan sesuai kapasitas dan kemampuan masing-masing.
Hal inilah yang melatarbelakangi penyelenggaraan Belajaraya 2024 oleh jaringan pendidikan Semua Murid Semua Guru (SMSG) yang akan berlangsung di Pos Bloc, Jakarta pada Minggu (4/8) dengan membawa tema “Merayakan Belajar: Kapan Saja, di Mana Saja, dari Siapa Saja.”
Belajaraya merupakan transformasi dari Pesta Pendidikan, menjadi wadah bertemunya lebih dari 1000 komunitas atau organisasi pendidikan (KOP) dan kalangan publik, termasuk komunitas pendidikan, figur publik, korporasi, media, dan pemerintah.
Para penggiat pendidikan akan bersama-sama menggerakkan perubahan pada ekosistem pendidikan di Indonesia melalui kegiatan Kelas Belajar, Ngobrol Publik, Pameran Dampak, dan tak ketinggalan Festival Musik dari musisi ternama.
“Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan kolaborasi semua pihak dengan satu tujuan yaitu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Sinergi antara guru, orang tua, tenaga pendidik, organisasi, pemerintah dan dunia usaha serta industri perlu diperkuat.” kata Najelaa Shihab, pendidik dan inisiator Jaringan SMSG di acara press conference yang berlangsung di ruang Ganara Art FX Senayan Jakarta pada Rabu (31/7).
“Melalui Belajaraya, kami membuka peluang untuk #KerjaBarengan, berkolaborasi lintas sektor secara nyata dan efektif. Kami percaya, kolaborasi antar KOP yang #BerpihakPadaAnak, adalah fondasi yang menggerakkan perubahan ekosistem pendidikan Indonesia,” tambah perempuan yang biasa disapa Mbak Elaa ini.
Hal ini sejalan dengan pemikiran Miftahuddin Amin, EVP & Chief of People & Business Ecosystem Development Paragon Corp. yang mengatakan, “Sebagai salah satu mitra, kami berkomitmen pada kemajuan ekosistem pendidikan di Indonesia dan memberikan perhatian khusus melalui berbagai program pelatihan bagi tenaga pendidikan, Wardah Inspiring Teacher (WIT) mencerminkan kepedulian kami terhadap pengembangan kapasitas dan inovasi guru”.
Miftah menambahkan, ”Melalui Belajaraya kami mengundang para tenaga pendidikan untuk #KerjaBarengan dalam menjawab tantangan pendidikan, dengan mendaftar program WIT 2024 di (@wardahinspiringteacher). Dengan kompetensi yang semakin meningkat, maka guru menjadi lebih profesional dan inovatif melaksanakan pembelajaran di sekolah.”
Sedangkan Yulia Indriati, Head of Marketing & Communication Sekolah.mu menjelaskan, “Integrasi teknologi di pendidikan yang Sekolah.mu lakukan sejalan dengan upaya akselerasi pemerataan kualitas pendidikan yang barengan diperjuangkan oleh SMSG. Penting bagi Sekolah.mu untuk berada dalam satu barisan dalam transformasi pendidikan dengan nilai yang kita yakini bersama, dan teknologi sepatutnya menjadi tools yang efektif untuk melawan miskonsepsi, bukan menguatkan paradigma yang tidak tepat, juga mengupayakan kesetaraan dengan jangkauan yang lebih luas dan lebih merata.”
Pada kesempatan yang sama Penyanyi muda Dere mengatakan bahwa musik sebagai media yang mengkomunikasikan perubahan dan pendidikan.
“Menurutku, musik bisa jadi media untuk berkomunikasi. Lewat musik kita bisa tahu lebih banyak sudut pandang, baik saat mendengar atau pun saat menyanyikannya,” ungkapnya.
Pelantun “Berisik” ini mengaku senang terlibat dalam Belajaraya untuk kedua kalinya, karena bisa membuka kesempatan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menyampaikan pesan baik buat masyarakat.
Jalur seni juga menjadi pilihan Ganara Art dalam mengembangkan dan mempromosikan pendidikan seni di Indonesia. “Ganara Art dan Belajaraya mempunyai semangat sama, di mana belajar bisa dilakukan dalam berbagai bentuk. Ganara Art hadir sebagai wadah untuk berekspresi dan bereksplorasi.
Misi Ganara Art adalah mengutamakan seni budaya melalui pengembangan pendididikan kreatif di seluruh Indonesia. Bersama Belajaraya mendorong semangat #KerjaBareng dengan menyediakan ruang bagi semua orang untuk berkolaborasi dan mendorong berbagai ekspresi seni serta budaya yang akan mengasah empati dan membangun kecintaan pada negeri.
Puncak acara pada 4 Agustus 2024 akan menampilkan 9 sesi Ngobrol Publik tentang isu-isu pendidikan nasional, pertunjukan musik, 80 pameran dampak pendidikan, serta 49 Kelas Belajar yang diisi oleh figur publik dan KOP.
Topik tersebut antara lain Belajar Jadi Pemimpin Bangsa, Belajar dari Alam: Guru Terbaik yang Terlupakan, Kreativitas Enggak Cuma Lewat Huruf!, dan topik menarik lainnya.
Beberapa tokoh Tanah Air yang hadir menjadi narasumber di antaranya Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, Wagub Jawa Timur Emil Dardak, Pendiri Narasi, Najwa Shihab.
Tidak hanya itu, artis dan musisi papan atas seperti artis Andien, Endah N Rhesa, Idgitaf, RAN, Dere, Rafi Sudirman, Nadhif Basalamah, serta pelatih vokal sekaligus pendiri VokalPlus Indra Aziz juga berpartisipasi dalam festival musik Belajaraya 2024 membawa misi pendidikan melalui jalur musik.
Melalui Belajaraya 2024, kita belajar, bergerak, dan bermakna untuk kemajuan pendidikan Indonesia. Karena sejatinya, pendidikan adalah untuk anak agar dapat membentuk karakter anak yang berkualitas.
Mari ambil peran untuk perbaikan pendidikan di Indonesia yang berkelanjutan dan merayakan belajar kapan saja, di mana saja, dari siapa saja. (koes)