tribundepok.com – Seperti yang dijanjikan pasangan Idris- Imam saat kampanye dulu., Imam Musanto , anggota DPRD dari fraksi PKS juga menyatakan pentingnya pengupayaan honor bagi amil dan guru ngaji; Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke kediaman warga di Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas untuk takziah dan memberikan ceramah singkat dalam peringatan 7 hari meninggalnya Lasim, warga yang dibantunya untuk mendapatkan layanan kesehatan melalaui K2-Maskod beberapa waktu lalu.
Imam Musanto memang selalu berupaya menjaga interaksi dengan warga agar tahu apa yang diinginkan masyarakat. Dan ia juga concern terhadap perkembangan pendidikan dan agama di Kota Depok baginya mendukung Depok sebagai Kota yang religius sangat penting. Itu sebabnya ia peduli pada keberadaan guru ngaji, amil masjid dan lainnya.
“ Honor bagi guru ngaji dan amil harus diperhatian, mengapa ? Karena kita ingin anak- anak kita mendapat pendidikan tentang Agama Islam yang baik, maka kita harus bisa menghargai orang yang mengajarinya tentang agama, akidah… ,” jelasnya.
Menurut Imam Musanto , Islam di dunia tidak akan mati. Tetapi Islam di Indonesia belum tentu akan tetap ada. “ Islam di idonesia belum tentu tetap ada jika tidak dari sekarang kita menanamkan akidah pada anak anak kita. Anak-anak kita sekarang lebih mengenal artis dari pada agama dan sejarah nabinya, “ jelasnya.
Perhatian Imam tentang pendidikan dan agama juga terihat saat beberapa waktu lalu ia menjadi khotib Jumat di Masjid Jami Unwanussa’adah di wilayah Kampung Lio, Kelurahan Depok Pancoranmas. Selain ceramah, ia juga membagikan sejumlah Al Qur’an. Ketika mendengar salah satu anak warga Kp Lio, M.Ikhar Rizkiyansyah juara 1 MQK Sullam Taufiq dan Matan Mutammimah di pesantren, Imam kontan mengapresiasi, memberinya hadiah.
“ Saya suka anak muda yang mau belajar agama dan berprestasi seperti dia. Masa depan Islam di Indonesia terletak di tangan anak-anak seperti ini,” kilahnya, (toro)