BerandaJawa BaratPascasarjana UIKA Bogor Go Internasional: Sambut 206 Mahasiswa Baru,...

Pascasarjana UIKA Bogor Go Internasional: Sambut 206 Mahasiswa Baru, Tegaskan Visi Unggul Berbasis Islam

tribundepok.com – Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor secara resmi menyambut 206 mahasiswa baru untuk tahun akademik 2025-2026 dalam acara Ta’aruf pada Sabtu, 4 Oktober 2025. Kegiatan ini tidak hanya menandai peningkatan jumlah mahasiswa secara signifikan, tetapi juga mengukuhkan status “go internasional” dengan bergabungnya mahasiswa dari Australia, Singapura, dan Kamboja.

Acara yang berlangsung khidmat dan penuh semangat ini menjadi penegasan visi UIKA untuk menjadi institusi unggul yang berlandaskan pada Islamic Worldview.

Wakil Direktur Bidang Akademik, H. Hendri Tanjung, PhD., dalam laporannya menyampaikan kebanggaannya atas pertumbuhan ini. “Alhamdulillah, jumlah mahasiswa baru meningkat dari 172 tahun lalu menjadi 206 tahun ini. Kehadiran 7 orang mahasiswa dari tiga negara Australia, Singapura, dan Kamboja ini menandakan memang pascasarjana ini sudah go internasional,” ujarnya di hadapan para peserta.

Pencapaian akademik menjadi sorotan utama dalam sambutan Rektor UIKA Bogor, Prof. Dr. H.E. Mujahidin, M.Si. Ia mengungkapkan bahwa kualitas pendidikan di Pascasarjana UIKA telah diakui secara nasional.

“Dari tujuh program studi yang ada di Pascasarjana, empat di antaranya sudah meraih akreditasi Unggul. Ini luar biasa, berarti lebih dari 50% prodi kita sudah unggul. Ini adalah sebuah kepercayaan dari masyarakat Indonesia dan dunia internasional,” tegas Prof. Mujahidin yang disambut tepuk tangan meriah.

Selain prestasi akademik, acara ini juga kental dengan penanaman nilai-nilai keislaman. Ketua Senat Universitas, Prof. Dr. K.H. Didin Hafidudin, M.S., dalam tausiahnya memaparkan bahwa tujuan utama pendidikan di UIKA adalah untuk membentuk cendekiawan muslim yang memiliki tiga tugas utama: menjaga agama (himayah ad-din), menjaga umat (himayah al-ummah), dan menjaga negara (himayah ad-daulah).

Dalam salah satu sesi yang paling menarik, Ketua Yayasan Pendidikan Islam Ibn Khaldun, Dr. H. Didi Hilman, M.H., M.Pd.I., memaparkan sejarah panjang pendirian UIKA. Ia menegaskan bahwa universitas ini lahir dari rahim perjuangan para tokoh dan simpatisan Partai Masyumi, yang memilih jalur pendidikan setelah ruang gerak politik mereka dibatasi.

“Universitas Ibn Khaldun Bogor ini didirikan oleh para tokoh dan simpatisan Partai Masyumi. Jalan berjuang melalui politik sudah tertutup, maka mereka melanjutkan perjuangan melalui pendidikan,” ungkap Dr. Didi Hilman.

Ia secara khusus menyoroti peran sentral K.H. Sholeh Iskandar, seorang komandan militer, ulama, dan tokoh Masyumi yang menjadi motor penggerak utama di balik berdirinya UIKA di Bogor pada tahun 1961. Perintisan ini adalah jawaban atas kebutuhan untuk mencetak kader-kader intelektual Muslim yang tangguh.

Semangat inklusivitas juga ditekankan sebagai bagian dari nilai universitas. “Tahun ini, mahasiswi Magister Teknologi Pendidikan ada yang dari non-muslim. Ini artinya kampus kita tidak hanya untuk muslim, tapi juga untuk non-muslim,” tambah Hendri Tanjung.

Acara tahun ini juga memberikan penghargaan kepada mahasiswa dengan nilai Tes Potensi Akademik (TPA) tertinggi. Pada periode penerimaan genap penghargaan diberikan kepada Desti Nur Hikmawati dari Magister PAI dan periode penerimaan ganjil diberikan kepada Reza Baizuri dari Program Magister Manajemen.

Acara Ta’aruf ini ditutup dengan pesan bahwa perjalanan studi di Pascasarjana UIKA bukan sekadar pencapaian gelar akademik, melainkan sebuah proses pembentukan karakter cendekiawan yang siap berkontribusi bagi umat dan negara, berlandaskan moto universitas: Iman, Ilmu, dan Amal. (red)

tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
error: tribundepok.com