tribundepok.com – Senyum kebahagiaan mewarnai wajah beberapa orang tua murid SDN Pondok Cina 1 dan 5 saat merayakan penyelesaian pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) menjelang dimulainya proses belajar pada Senin, 8 Januari 2024. Dengan harapan polemik mereda, mereka berharap anak-anak dapat belajar dengan tenang di gedung sekolah baru.
Pemerintah Kota Depok diakui telah memenuhi janjinya dengan menambahkan ruang kelas melalui pembangunan RKB di SDN Pondok Cina 5, untuk kepentingan siswa SDN Pondok Cina 1. Sekretaris Dinas Pendidikan Depok, Sutarno, menyampaikan harapannya agar seluruh siswa dapat segera memanfaatkan fasilitas baru tersebut.
Dengan penambahan RKB, siswa dari regrouping SDN Pondok Cina 1 dan 5 dapat belajar secara utuh di SDN Pondok Cina 1 yang baru, memberikan mereka pengalaman belajar yang nyaman dan aman, jauh dari kebisingan Jalan Margonda Raya.
Misda Yuniarti, salah satu orang tua siswa, menyampaikan kebahagiaannya melihat anaknya kembali bersekolah di gedung baru yang megah dengan fasilitas yang semuanya baru. Harapannya adalah agar anak-anak dapat belajar dengan nyaman dan aman, menjadi generasi yang cerdas dan berakhlak mulia.
Gedung sekolah SDN Pondok Cina 1 Depok didukung oleh CSR Bank BJB dan Pokmas Pondok Cina Berdaya. Awang Abdurahman, Kepala Bidang Pembinaan SD Disdik Kota Depok, berharap agar di awal semester kedua tahun Pelajaran 2023-2024, seluruh siswa sudah dapat bergabung dan menikmati Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan lebih nyaman.
Namun, tidak semua orang tua merespon positif. Kasno, Ketua LSM Kapok, mengkritik keras orang tua siswa yang menolak proses belajar mengajar di SDN Pondok Cina 1 yang baru dengan fasilitas yang baik. Ia menegaskan bahwa penolakan tersebut seharusnya tidak terjadi, kecuali jika sekolah baru tersebut memiliki kekurangan yang signifikan.
Kasno mendesak para orang tua yang masih menolak untuk mempertimbangkan keputusan mereka, mengingat hal ini berdampak pada masa depan anak-anak. Ia juga mengecam upaya politisasi beberapa orang tua yang dapat merugikan dunia pendidikan. Jika penolakan terus berlanjut, Kasno mendesak Pemerintah Kota Depok untuk mengambil tindakan tegas demi melindungi kepentingan siswa dan keberlanjutan pendidikan.( Joko Warihnyo )