spot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaSeputar DepokPaparan Timbal di Lima Desa Indonesia: Risiko Kesehatan Anak-Anak...

Paparan Timbal di Lima Desa Indonesia: Risiko Kesehatan Anak-Anak Mencuat, Peneliti Universitas Indonesia Ungkap Temuan dan Tantangan Masa Depan

tribundepok.com – Peneliti Universitas Indonesia (UI) mengguncang kesadaran masyarakat dengan diseminasi hasil penelitian terkait paparan timbal di lima desa Indonesia. Desa Kadu Jaya (Tangerang), Desa Cinangka, dan Desa Cinangneng (Bogor), Desa Pesarean (Tegal), dan Desa Dupak (Surabaya) menjadi fokus riset yang melibatkan Occupational and Environmental Health Research Center (OEHRC) IMERI (FK) UI dan Yayasan Pure Earth Indonesia.

Pada acara diseminasi di Gedung IMERI-FKUI, Direktur IMERI-FK UI, Prof. dr. Badriul Hegar, Ph.D., Sp.A(K), mengungkapkan hasil kolaborasi riset yang dilakukan pada Mei–Agustus 2023. Para peneliti, termasuk dr. Marinda Asiah Nuril Haya, M. Med.Sci, Ph.D, dan dr. Ade Mutiara, MKK, Sp.Ok, mengidentifikasi dampak buruk paparan timbal, terutama pada anak-anak, seperti cacat lahir, kerusakan otak, dan masalah kesehatan lainnya.

Prof. Badriul menyoroti keberbahayaan neurotoksin timbal yang dapat menyebabkan stres oksidatif dan berpotensi mengakibatkan gangguan kesehatan serius. Dengan lebih dari 500 responden anak berusia 12–59 bulan, riset ini mengungkapkan bahwa hampir 90% anak di lima desa memiliki Kadar Timbal Darah (KTD) melebihi rekomendasi WHO, menciptakan risiko anemia dan keterlambatan tumbuh kembang.

Penelitian juga memperlihatkan dampak dari sumber pajanan timbal, termasuk bapak atau orang tua dengan KTD tinggi, dan cemaran timbal pada tanah di lokasi bermain anak. Industri daur ulang aki bekas, tidak sesuai standar, menjadi salah satu penyumbang tingginya cemaran.

Guru Besar Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI, Prof. dr. Muchtaruddin Mansyur, M.S., Sp.Ok(K), Ph.D, memperingatkan bahwa penanganan yang lambat dapat berdampak serius pada generasi mendatang. Penguatan kapasitas sektor kesehatan dan perhatian pada pencegahan pajanan timbal harus menjadi prioritas.

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesadaran akan potensi pajanan timbal, menjaga pola hidup bersih dan sehat di rumah, dan memberikan perhatian khusus pada anak-anak. Direktur Yayasan Pure Earth Indonesia, Budi Susilorini, menegaskan urgensi tindakan penanganan dan pencegahan, dengan harapan hasil riset seperti ini dapat menjadi dasar bagi program surveilans nasional.

Riset ini tidak hanya membeberkan tantangan kesehatan akibat paparan timbal, tetapi juga mendorong tindakan konkret untuk melindungi masyarakat, khususnya generasi penerus.( Joko Warihnyo )

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
error: tribundepok.com