tribundepok.com – Gelaran Pancoranmas Fair yang disekenggarakan selama dua hari , 13-14 Oktober lalu menyisakan semangat bagi para pelaku UMKM di wilayah tersebut.
Kegiatan yang diisi dengan pentas seni Palang Pintu, Rebut Dandang, Bazar UMKM, Lomba Qasidah/marawis, tari tradisional, mewarnai dan lainnya. Kegiatan ini juga dimeriahkan dongeng anak dan duta baca Kota Depok.
Menurut Zikri Darmawan , Camat Pancoranmas, acara tersebut sedianya dilaksanakan di Setu Pulo Asih. Salah satu potensi wisata di Pancoranmas namun sayangnya hingga jelang pelaksanaan setu tersebut belum siap untuk gelaran acara besar.
” Awalnya acara ini akan diselenggarakan di Setu. Kami melihat ada potensi wisata di Panmas ini, yakni Setu Rawa Besar dan Setu Pulo Asih. Sayangnya meski sudah dibentuk kepanitiaan, hingga jelang kegiatan tempat tersebut belum bisa digunakan masih masuk pemeliharaan oleh rekanannya Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung. Cisadane ( BBWSCC ) . Setu Pulo Asih sudah bisa dikunjungi tapi kalau untuk acara belum memungkinkan, mungkin tahun depan,” paparnya.
Acara Pancoranmas Fair sendiri selain untuk mengangkat potensi wisata dan budaya juga bertujuan membuka pasar bagi potensi ekonomi warga Panmas .
“Untuk UMKM kurang lebih diikuti 50 anggota, dari masing masing kelurahan tersedia 3 stand yang masing-masing bisa diisi lebih dari satu peserta. Untuk UMKM kita dorong mereka untuk memperkenalkan produk, kita coba hadirkan pasarnya, juga dalam berbagai event lain agar produk mereka makin dikenal,” tambahnya.
Senada dengan Dzikri, Fitriawan Asisten Ekbang Kecamatan Kota Depok menjelaskan bahwa potensi UMKM di Panmas memang besar. Tapi mereka harus lebih memperhatikan merk , kemasan dan marketing nya agar lebih menarik.
” Beberapa produk yang saya cicipi tadi dari segi rasa sudah mantab, secara umum terasa enak. Dengan kegiatan dua hari ini diharapkan produk produk itu dikenal di masyarakat Panmas. Nanti akan ada upaya pelatihan lagi agar memperhatikan kemasan dan ditambah merk ya lebih terlihat danlebih menarik ,” ujar Fitriawan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk produk snack atau yang tahan lama akan dinilai kelayakan dan higienisnya oleh Dinkes .
” Jika sudah lolos mereka akan diberikan sertifikat PİRT secara gratis. Bedanya dengan serifikat halal itu untuk komponen yang memenuhi syariat Islam, kalau PİRT untuk komponen secara kesehatan . Dengan Lebel tersebut akan lebih menarik dan dipercaya masyarakat,” jelasnya.
Menurut Dzikri dan Fitriawan, ini merupakan cara Pemerintah Kota Depok mendukung perkembangan UMKM. ” Memeri kesempstan untuk pelatihan dan pendampingan saja tidak cukup. Kami juga harus membantu agar produk UMKM makin dikenal dan bisa menembus pasar atau penjualan lebih baik lagi.
Tokoh masyarakat Panmas yang juga mantan camat Panmas , Saiful mengaku kagum dengan perkembangan UMKM diwilayah ini yang semakin beraneka dan maju.
” Dari tahun ketahun UMKM di Panmas ini banyak kemajuan dan itu harus kita dukung terutama mengenai marketingnya. UMKM itu memang menjadi prioritas, orang Panmas ini harus dukung semua. Contohnya waktu saya masih jadi camat saya instruksikan kalau kelurahan bikin acara konsumsi nya harus dari UMKM, artinya tingkat kepedulian kita sana UMKM itu menjaganya tetap hidup dan berkembang,” ujarnya. Dan ia senang sekarangpun penggantinya dan juga kelurahan kelurahan di wilayah Panmas tetap menjadikan UMKM prioritas.
Bahksn Dzikri Darmawan berujar agar UMKM bisa berjembang jadi WUB yang semakin pesat perkembangannya ” Harapan saya UMKM selalu mengikuti pendidikan, pelatihan, ikut gabung dalam komunitasnya karena informasi pengembangan diri itu biasanya dari komunitas , ada program WUB, saya harap UMKM bersinergi dengan kecamatan dan mencapai keberhasilan,” pungkas Dzikri. ( d’toro )
