tribundepok.com – ” Mutasi tidak berarti kinerjanya buruk, tapi bisa jadi karena dia dianggap mampu melaksanakan tantangan yang baru. pertimbangan mutasi, rotasi dan promosi saat ini tidak lepas dari hal hal yang bersifat pribadi seperti, kemampuan, pengalaman kerja di OPD, pengalaman di bidang tertentu dan juga dievaluasi dari waktu kerja. Diatas dua hingga lima tahun tentunya harus dievaluasi dan harus dimutasi,” ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat melantik sedikitnya 587 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota Depok.
Pertimbangan lain yakni penyegaran suasana dan tantangan yang baru dan mengisi beberapa posisi jabatan yang kosong. Ketika ditanya apakah mutasi, rotasi dan promosi jabatan itu dilakukan karena ada unsur politik, Idris tidak mengelak, namun ia menekankan semua tetap dilakukan sesuai prosedur dan tak perku dipermasalahkan.
” Mutasi, rotasi dan promosi jabatan terhadap ASN telah melalui mekanisme dan tahapan sesuai SOP. Begitu juga dengan pelantikan Kepala BKPSDM, Rahman Pujianto. Semuanya dievaluasi dengan panitia seleksi, hasil panselnya itu termasuk psikotesnya disampaikan ke KASN dan dipelajari termasuk kontennya dan dirasa tepat oleh KASN,” ujar Idris menegaskan.
Terkait dipilihnya Rahman Pujianto menjadi Kepala BKPSDM menggantikan Novarita yang memasuki pensiun, Idris memiliki penilaian tersendiri.
“Pertama memang nilai ujiannya tertinggi. Penilaian pansel pun meyakinkan bukan hanya nilai akademik tapi juga nilai interview, komunikasi publik dan retorika juga dinilai. Karena BKPSDM nantinya akan berkomunikasi dengan provinsi secara intens dan KASN serta BKN. Dia harus memiliki daya diplomatik yang kuat, itu juga yang menjadi penilaian,” papar Idris.
Selain Rahman Pujanto ada ada 587 yang kita lakukan mutasi, rotasi, promosi , pratama atau eselon 2 sebanyak 13 orang , termasuk Rahman , administrator 37 orang, pengawas 88 orang, kepala UPTD satuan pendidikan 8 orang, pejabat fungsional 151 orang dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja ada 266 orang dan pengukuhan jabatan dikarenakan adanya perubahan SOTK dan adanya perubahan nomenklatur jabatan pada perangkat daerah ada 24 jabatan.
Selain Rahman Pujanto, 12 pejabat eselon dua yang dirotasi antara lain Ety Suryahati, SE, M.Si menjadi Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Dr. Zamrowi, M.S ( Kepala Dinas Perhubungan), Dr Mohamad Thamrin, S.Sos, MM ( Kepala Satuan Polisi Pamong Praja ), Siti Chaeruah Aurijah, S.Pd. MM (Kepala Dinas Pendidikan), Drs. Dudi Miraz Imaduddin, MSI (Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian), N Lienda Ratnanurdianny, SH, M.Hum (Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik), Dr. Sidik Mulyono, B Eng. M.Eng (Kepala Dinas Tenaga Kerja), Wijayanto, AP, M.S (Staf Ahli Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan), Mohammad Fitriawan, ST. MT (Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah), Eko Herwiyanto, AP, M.S (Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata), Dadan Rustandi, ST. M.SI (Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman) dan Drs. Abdul Rahman, M.SI (Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan).
” Saya berharap yang dilantik agar bisa amanah, rendah hati dan penuh loyalitas dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan memberikan kinerja terbaiknya,” pungkas Idris.( d’toro)
