Tribundepok.com– Pemkot Depok secara resmi melantik 126 Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam gelombang mutasi dan promosi jabatan struktural dan fungsional Senin (15/9/2025), yang dikenal sebagai Mutasi Jilid II. Jabatan yang dirotasi mencakup sekretaris dinas, camat, lurah, serta kepala bidang, sebagai bagian dari strategi Wali Kota Supian Suri untuk menyegarkan birokrasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Dalam sambutannya, Supian Suri menegaskan empat prinsip yang disebutnya 4T, Terima Kasih, Takdir, Tanggung Jawab, dan Transformasi. Ia menyampaikan rasa apresiasinya atas dedikasi ASN yang menduduki jabatan lama dan meyakinkan bahwa rotasi bukan sekadar pertukaran posisi melainkan sebuah amanah baru.
“Terima kasih sebesar-besarnya atas kerja keras teman‑teman di posisi sebelumnya,” ujar Supian.
“Takdir ini harus diterima… Bapak dan Ibu dapat kesempatan dengan tugas hari ini,” imbuhnya.
Anggota DPRD Depok, Hj. Qonita Lutfiyah, S.E., M.M. (PPP), hadir menyampaikan dukungan penuh terhadap mutasi besar ini, sekaligus memberi pesan kepada ASN yang baru dilantik.
“Saya mendukung mutasi dan rotasi di Pemkot Depok. Semoga semua ASN yang menerima jabatan baru dapat membawa amanah dengan baik, tetap fokus melayani masyarakat,” ujar Qonita Lutfiyah Selasa malam (16/9/2025).
Dengan nada yang menenangkan dan penuh optimisme, Qonita menjelaskan bahwa perubahan ini bukanlah hal yang perlu ditakuti melainkan kesempatan baru. Ia berharap ASN yang baru akan:
Memelihara profesionalitas dalam tugas, tidak hanya menjalankan rutinitas, tapi mengedepankan integritas dan akuntabilitas.
Menjaga amanah jabatan sebagai kepercayaan publik, termasuk mendengarkan dan merespons kebutuhan warga secara nyata.
Menjadikan rotasi sebagai momen peningkatan kreativitas dan layanan yang lebih responsif, terutama dalam menghadapi kebutuhan masyarakat Depok yang semakin kompleks.
Mutasi ini memang membawa harapan besar, agar birokrasi Depok makin gesit, pelayanan publik makin bersih dan menyentuh langsung rakyat. Namun, Supian Suri juga mengakui adanya tantangan nyata yang harus dihadapi:
Penyesuaian cepat bagi ASN yang baru dilantik agar bisa langsung produktif dalam posisi baru.
Manajemen transisi yang lancar, sehingga tugas lama tidak terbengkang dan tanggung jawab baru dijalankan tanpa hambatan.
Peningkatan kompetensi dan adaptasi, karena lingkungan kerja, budaya jabatan, dan tantangan wilayah mungkin berbeda.
Walikota Supian menegaskan bahwa evaluasi akan terus dilakukan agar mutasi ini bukan hanya pergantian nama jabatan, melainkan menghasilkan perubahan nyata dalam pelayanan publik.
“Insya Allah, janji ke masyarakat bisa lebih maksimal diwujudkan,” tutupnya.***
Editor : Joko Warihnyo
