tribundepok.com — Di balik aliran air bersih yang mengalir ke ribuan rumah di Kota Depok, ada sosok-sosok yang bekerja tanpa henti memastikan kualitas dan keandalan layanan tetap terjaga. Salah satunya adalah Aimat SE seorang pegawai senior di PT Tirta Asasta Depok (Perseroda) yang kini resmi memasuki masa purnabakti.
Senin, 21 April 2025, menjadi momen penuh makna bagi jajaran Tirta Asasta. Sosok Aimat, yang selama ini menjabat sebagai Asisten Manajer Evaluasi Sumber, Pengolahan, dan Laboratorium Produksi, dilepas dengan penuh penghargaan dan rasa haru dalam prosesi internal yang sederhana namun hangat.
Ucapan terima kasih dan apresiasi datang langsung dari manajemen, yang disampaikan melalui akun Instagram resmi @asastadepok, dan dikutip Tribundepok.com pada Selasa (22/4/2025).
“Terima kasih atas dedikasi, inspirasi, dan kinerja yang telah diberikan,” tulis manajemen dalam unggahannya.
Tak hanya sekadar ucapan, pernyataan tersebut juga sarat makna dan harapan. Aimat tidak hanya dipandang sebagai pegawai, tapi juga sebagai teladan yang telah membaktikan hidupnya demi pelayanan publik yang lebih baik.
“Semoga kami dapat melanjutkan perjuangan dan terus berdedikasi memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan dan masyarakat Kota Depok,” lanjut manajemen dalam pesannya.
Aimat, yang lahir pada 21 April 1969, telah mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk Tirta Asasta. Ia dikenal sebagai sosok yang tenang, penuh perhitungan, namun sangat berdedikasi terhadap pekerjaannya, terutama dalam menjaga kualitas air dan efisiensi produksi. Perannya di laboratorium dan unit pengolahan menjadi krusial dalam memastikan bahwa air bersih yang sampai ke masyarakat adalah yang terbaik.
Suasana pelepasan dirinya pun tak luput dari rasa haru. Rekan-rekan kerja yang selama ini bekerja bersamanya turut memberikan penghormatan terakhir, bukan karena perpisahan semata, tetapi karena kepergian Aimat meninggalkan jejak yang dalam.
Di tengah komitmen Tirta Asasta Depok dalam meningkatkan pelayanan air bersih, kehadiran figur-figur seperti Aimat menjadi aset yang tak ternilai. Purnabaktinya menjadi momentum refleksi sekaligus inspirasi bahwa pelayanan publik bukan sekadar pekerjaan, tetapi sebuah pengabdian panjang yang tak pernah usai meski waktu berkata sebaliknya.
Selamat menikmati masa purnabakti, Aimat. Dedikasimu akan terus mengalir, seperti air yang telah engkau jaga selama ini.***
Editor : Joko Warihnyo
