tribundepok.com – Wali Kota Depok, Mohammad Idris, secara tegas menunjukkan dukungan penuh kepada pasangan Imam Budi Hartono (IBH) dan Ririn Farabi Arafiq dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok 2024. Dukungan ini disampaikan langsung oleh Kyai Idris, sapaan akrabnya, dalam acara deklarasi pasangan tersebut pada 24 Agustus 2024 yang lalu. Dalam kesempatan itu, Kyai Idris memuji IBH sebagai sosok yang cerdas dan tidak mudah terpengaruh oleh godaan yang bisa menjerumuskan.
Pernyataan tersebut menimbulkan berbagai tafsir, terutama mengenai apa yang dimaksud Kyai Idris dengan “godaan yang menjerumuskan.” Setelah menelusuri berbagai peristiwa politik yang terjadi sebelumnya, tampak jelas bahwa pernyataan tersebut merupakan ungkapan dukungan penuh kepada IBH, meskipun sebelumnya Kyai Idris berada dalam dilema besar.
Dilema tersebut muncul dari fakta bahwa Imam Budi Hartono dan Supian Suri (SS) adalah dua figur yang sangat dekat dengan Kyai Idris. Imam saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok, sementara Supian Suri adalah Sekretaris Daerah Kota Depok. Keduanya dikenal sebagai “adik asuh” andalan Kyai Idris dalam perjalanan politiknya.
Namun, ada faktor lain yang memperumit pilihan Kyai Idris. Imam Budi Hartono merupakan kader dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai yang berperan besar dalam mengantarkan Kyai Idris menjadi Wali Kota Depok selama dua periode berturut-turut. Di sisi lain, Supian Suri dikabarkan memiliki hubungan kekerabatan dengan Kyai Idris, yang membuat keputusan semakin sulit.
Pada akhirnya, Kyai Idris harus membuat pilihan. Meskipun menghadapi dilema yang berat, Kyai Idris memutuskan untuk mendukung penuh pasangan Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq. Keputusan ini diperkuat oleh fakta bahwa SS memilih untuk tidak menjadi pasangan Imam di Pilkada Depok 2024.
Supian Suri justru berpasangan dengan Chandra Rahmansyah, yang diusung oleh koalisi 12 partai politik, termasuk Gerindra, PDIP, PKB, Demokrat, PPP, PAN, Nasdem, PSI, Gelora, Perindo, Partai Ummat, dan Partai Buruh.
Dukungan Kyai Idris terhadap Imam-Ririn tidak hanya sebatas pernyataan. Dalam acara deklarasi, Kyai Idris secara terang-terangan menyatakan bahwa ia tidak tergoyahkan oleh berbagai godaan politik dan tetap berkomitmen mendukung IBH. Sikap ini semakin diperkuat oleh ketidakpuasan Kyai Idris terhadap ucapan SS dalam sebuah podcast, di mana SS secara tidak langsung menyindir kepemimpinan Kyai Idris selama ini.
“Selama ini saya di mobil, saya bukan sopir. Saya nggak bisa apa-apa, wong yang punya mobil dia, yang nyopir dia,” ujar SS dalam podcast tersebut, yang dianggap oleh banyak pihak sebagai sindiran terhadap peran Kyai Idris dalam pemerintahan.
Ucapan SS tersebut tampaknya menjadi titik balik bagi Kyai Idris untuk memastikan bahwa dukungannya kepada Imam Budi Hartono tidak tergoyahkan. Dukungan ini bukan hanya karena faktor kedekatan personal, tetapi juga karena keyakinan bahwa IBH adalah sosok yang tepat untuk melanjutkan kepemimpinan di Depok.
Dengan deklarasi dukungan ini, Kyai Idris menegaskan komitmennya untuk mendukung IBH-Ririn, serta harapannya agar pasangan ini dapat membawa Depok ke arah yang lebih baik. Pilkada Depok 2024 diperkirakan akan menjadi salah satu kontestasi politik paling sengit di Jawa Barat, dan dukungan dari figur penting seperti Kyai Idris tentu akan menjadi faktor penentu dalam hasil akhir.( JW )
