BerandaSeputar Depok"Merah Putih" Sang Bayi Ekonomi Rakyat : Harapan Baru...

“Merah Putih” Sang Bayi Ekonomi Rakyat : Harapan Baru dari Sukmajaya

tribundepok.com – Di tengah arus deras kapitalisme dan dominasi ekonomi oleh segelintir kelompok, secercah harapan tumbuh dari akar rumput. Harapan itu bernama Koperasi Merah Putih, sebuah lembaga ekonomi kerakyatan yang baru saja dilahirkan di Kelurahan Sukmajaya, Kota Depok.

Lahirnya koperasi ini bukan sekadar pembentukan badan usaha. Ia ibarat seorang bayi bangsawan yang kelahirannya telah lama dinantikan. Segala hal dipersiapkan dengan seksama dari legalitas, struktur pengurus, hingga strategi pemenuhan “nutrisi ekonomi” agar ia bisa cepat tumbuh, berdiri, bahkan berlari.

Kami menyebut koperasi ini sebagai “sang bayi Merah Putih”, simbol kebangkitan ekonomi rakyat dari level kelurahan. Ia diharapkan tumbuh menjadi pahlawan lokal yang bukan hanya menjaga stabilitas ekonomi komunitas, tapi juga memberikan kontribusi nyata bagi negara.

Layaknya seorang bayi, koperasi ini kini berada dalam fase paling krusial,masa pertumbuhan awal. Di sinilah peran pengurus, pengasuh, dan para pendukung sangat menentukan. Mereka tak boleh abai. Nutrisi koperasi tak boleh dikorbankan demi kepentingan pribadi. Jika salah urus, bayi ini bisa tumbuh pincang atau lebih buruk, menjadi beban yang justru menyulitkan pemerintah.

Sebaliknya, jika dirawat dengan cinta, integritas, dan visi jangka panjang, koperasi ini akan menjadi mesin penggerak ekonomi rakyat yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Koperasi Merah Putih lahir bukan sebagai alternatif ekonomi, tapi sebagai jawaban atas ketimpangan yang sudah terlalu lama terjadi. Di tengah dominasi para oligarki yang menguasai sektor vital dari distribusi bahan pokok hingga akses terhadap subsidi koperasi hadir untuk mendobrak monopoli itu.

Bayangkan jika koperasi-koperasi seperti Merah Putih tumbuh subur di tiap kelurahan. Mereka bisa menyalurkan barang bersubsidi secara adil, mengurangi ketergantungan pada tengkulak, dan menciptakan pemerataan ekonomi yang sesungguhnya.

Kami bermimpi, suatu hari nanti, tidak ada lagi kesenjangan mencolok antara si kaya dan si miskin. Tidak ada lagi elit ekonomi yang menikmati surplus di atas penderitaan rakyat kecil. Sebaliknya, seluruh rakyat bisa merasakan hasil pembangunan secara merata dimulai dari kelurahan, dari koperasi.

Namun mimpi itu tidak akan terwujud tanpa keseriusan semua pihak. Pemerintah daerah, tokoh masyarakat, hingga warga, harus turut serta dalam membesarkan sang bayi ini. Ia bukan milik pengurus semata, tapi milik kita semua yang mendambakan keadilan ekonomi.

Kami sadar, jalan ini tidak mudah. Banyak tantangan yang akan dihadapi, mulai dari pengelolaan internal hingga tantangan eksternal seperti ketatnya persaingan dan minimnya literasi koperasi di masyarakat. Tapi dengan gotong royong, semangat kolektif, dan visi yang jelas, Koperasi Merah Putih bisa tumbuh menjadi pilar ekonomi lokal yang kokoh.

Koperasi Merah Putih kini telah lahir. Ia masih bayi, namun cita-cita yang dibawanya besar,mewujudkan ekonomi yang berkeadilan, memberdayakan masyarakat kecil, dan menantang dominasi para oligarki yang telah lama membuat ekonomi Indonesia timpang.

Maka dari itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut menjaga dan membesarkan koperasi ini. Kita beri ia “nutrisi” terbaik dukungan moral, finansial, regulasi yang berpihak, dan tentu saja keterlibatan aktif masyarakat.

Karena hanya dengan itu, “sang bayi Merah Putih” bisa tumbuh menjadi raksasa ekonomi rakyat, yang berdiri gagah, mandiri, dan mampu membawa kesejahteraan bagi seluruh penjuru negeri.

Oleh: Rudi Murodi
Ketua Koperasi Kelurahan Merah Putih, Sukmajaya Kota Depok

Editor : Joko Warihnyo

tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
error: tribundepok.com