tribundepok.com – Proses pemilihan Rektor Universitas Indonesia (UI) kini memasuki tahap krusial dengan semakin menyempitnya jumlah calon yang akan melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya. Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor (P3CR) secara resmi menyerahkan 13 nama bakal calon rektor kepada Panitia Khusus (Pansus) Pemilihan Rektor dan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI pada Kamis (22/8/2024). Dari total calon yang terseleksi, sembilan berasal dari internal UI, sementara empat lainnya berasal dari luar UI, mencerminkan kompetisi yang ketat untuk memimpin salah satu universitas terbesar di Indonesia.
Ketua P3CR UI, Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo, DEA, menegaskan bahwa proses ini merupakan momen krusial dalam menentukan sosok pemimpin masa depan UI. “Proses penjaringan dimulai dengan pendaftaran 17 Bakal Calon Rektor UI. Melalui prosedur dan kriteria yang ketat yang telah ditetapkan oleh MWA dan Pansus, kami berhasil menyaring 13 calon yang memenuhi syarat untuk melanjutkan ke tahap pemilihan selanjutnya,” ujarnya.
Dalam daftar calon yang telah diserahkan, terdapat sejumlah nama besar dari lingkungan internal UI yang telah lama dikenal dalam dunia akademik, seperti Agus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N., dari Fakultas Ilmu Keperawatan, dan Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, FACG., dari Fakultas Kedokteran. Selain itu, calon dari Fakultas Teknik UI juga mendominasi, dengan hadirnya Prof. Dr. Ario Sunar Baskoro, ST., MT., M.Eng., dan Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., serta beberapa nama lain yang mewakili berbagai fakultas di UI.
Di sisi lain, kehadiran calon dari luar UI seperti Dr. Ir. H Baskoro Abie Pandowo, MT., dari PT PUCO, dan Prof. Khreshna Imaduddin Ahmad Syuhada, S.Si., M.Si., M.Sc., Ph.D., dari Institut Teknologi Bandung, menunjukkan bahwa pemilihan ini juga terbuka bagi akademisi dari luar lingkungan UI, yang membawa perspektif berbeda dalam persaingan memperebutkan posisi strategis ini.
Ketua MWA UI, Dr. (H.C.) K.H. Yahya Cholil Staquf, yang lebih akrab disapa Gus Yahya, menjelaskan bahwa ke-13 calon tersebut akan menjalani serangkaian asesmen yang dilakukan oleh lembaga profesional, kredibel, dan independen yang telah dipilih oleh MWA UI. “Proses ini bertujuan untuk mengerucutkan jumlah calon menjadi 7 orang yang akan menjalani tahapan seleksi lanjutan. Dari sana, akan dipilih 3 calon terbaik yang kemudian akan diputuskan melalui proses voting oleh MWA UI untuk menjadi Rektor UI yang baru,” jelasnya.
Gus Yahya juga menambahkan bahwa proses seleksi ini diharapkan dapat menemukan sosok pemimpin yang mampu mewujudkan visi dan misi UI, sesuai dengan kebijakan umum yang telah disusun oleh MWA UI. Selain itu, rektor terpilih diharapkan dapat menciptakan kepemimpinan yang efektif dan membangun “superteam” yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam proses ini dan berharap agar pemilihan Rektor UI yang baru dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa UI ke arah yang lebih baik,” pungkas Gus Yahya.
Proses pemilihan Rektor UI ini menjadi sorotan publik, mengingat posisi rektor sangat strategis dalam menentukan arah kebijakan dan masa depan universitas yang telah melahirkan banyak pemimpin bangsa ini. Dengan terpilihnya rektor baru yang diharapkan memiliki visi kuat dan kemampuan kepemimpinan yang mumpuni, UI diharapkan dapat terus berkembang dan berkontribusi secara signifikan dalam dunia pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Antusiasme tinggi dan harapan besar dari berbagai pihak terhadap sosok rektor baru UI menunjukkan betapa pentingnya posisi ini dalam menjaga dan meningkatkan reputasi UI sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia, yang mampu bersaing di kancah global.( JW )
