BerandaSeputar DepokMenghidupkan Tradisi Lewat Teng-Teng: Cing Ikah Ajak Warga Depok...

Menghidupkan Tradisi Lewat Teng-Teng: Cing Ikah Ajak Warga Depok Lestarikan Kue Lebaran Betawi

tribundepok.com– Dalam semarak acara Lebaran Depok yang digelar di kawasan Cilodong, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Depok, Hj. Siti Barkah Hasanah akrab disapa Cing Ikah menghadirkan suasana penuh nostalgia lewat camilan khas Betawi yang sudah mulai jarang dijumpai,kue Teng-Teng atau Jipang.

Di tengah kemeriahan, Cing Ikah tak sekadar menghadiri, tetapi juga berbagi kisah dan ilmu warisan leluhur kepada warga. Ia memperkenalkan kue tradisional Teng-Teng sebagai bagian penting dari budaya Betawi yang selama ini selalu hadir dalam momen Lebaran di rumah-rumah warga.

“Kue Teng-Teng terbuat dari beras ketan, air asam, dan gula,” tutur Cing Ikah. Dengan tangan yang sudah terbiasa membuat camilan ini sejak kecil, ia menunjukkan proses pembuatannya dari awal hingga siap disantap. “Pembuatan dimulai dengan memasak gula dan air, lalu diaduk selama kurang lebih 15 menit hingga mengental.”

Setelah mencapai kekentalan yang tepat, ketan yang telah dicuci, dikukus, dan dijemur, dimasukkan ke dalam kuali berisi larutan gula. Setelah semua bahan tercampur rata, adonan dituangkan ke dalam loyang dan dipotong-potong menggunakan penggaris kayu untuk hasil yang rapi.

“Saya sudah diajarkan bikin Teng-Teng sejak kecil oleh ibu. Biasanya seminggu sebelum Lebaran, sambil nunggu buka puasa, kami sudah sibuk di dapur bikin ini,” kenangnya dengan senyum hangat.

Menurut Cing Ikah, Teng-Teng adalah camilan wajib yang selalu ada di rumahnya saat Idulfitri. Selain disuguhkan kepada tamu, kue ini juga kerap dijadikan cinderamata khas Lebaran. Ia bahkan menyebutnya sebagai makanan favorit keluarga. “Saya lebih sering menyebutnya kue Jipang,” tambahnya.

Namun, lebih dari sekadar rasa manis dan renyah, Teng-Teng menyimpan filosofi dalam bagi masyarakat Betawi.

“Proses pembuatannya mencerminkan semangat kebersamaan. Semua orang gotong-royong, duduk bareng di dapur, berbagi cerita, dan tertawa bersama,” ujar Cing Ikah.

Ia juga mengajak generasi muda untuk mulai mengenal dan mencicipi kembali kue-kue tradisional seperti Teng-Teng.

“Anak-anak sekarang harus coba makan Teng-Teng. Ini sehat, tanpa bahan pengawet, dan penuh makna kebersamaan,” serunya penuh semangat.

Tak hanya Teng-Teng, acara Lebaran Depok tahun ini juga dimeriahkan dengan prosesi khas Betawi lainnya, seperti “Ngaduk Dodol”, yakni tradisi mengaduk dodol secara bersama-sama yang memerlukan kekompakan dan tenaga ekstra. Tradisi ini menjadi simbol kekuatan kolektif warga dalam menjaga warisan budaya.

Dengan semangat melestarikan tradisi lewat cita rasa, Cing Ikah menunjukkan bahwa kebudayaan tidak hanya dilestarikan lewat seremonial, tetapi juga lewat dapur, tangan, dan hati.( ihsan)

Editor : Joko Warihnyo

tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
error: tribundepok.com