tribundepok.com – Kota Depok, kota yang terus berkembang, kembali menampilkan harmoni antara pemerintah dan media.Jumat, 13 Desember 2024, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Depok dalam sebuah Forum Diskusi Grup (FGD). Bertempat di kantor PWI di Pancoran Mas, pertemuan ini menjadi bukti nyata pentingnya sinergi lintas sektor untuk menghadapi tantangan sosial yang kompleks.
Hadir langsung Kepala Dinas DP3AP2KB, Dr. Nessi Annisa Handari, beserta jajaran kepala bidang, Ketua PWI Depok Rusdy Nurdisyah, dan sejumlah wartawan. Diskusi ini menyoroti salah satu isu krusial yang sedang melanda Depok: kekerasan dan pelecehan seksual di kalangan pelajar.
Membongkar Realitas di Balik Fasad Kondusif
Dr. Nessi membuka diskusi dengan fakta mengejutkan. “Meski tampak kondusif di permukaan, kenyataan menunjukkan bahwa kasus bullying, pelecehan, hingga kekerasan seksual masih terjadi di beberapa sekolah. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi kami,” ungkapnya.
DP3AP2KB telah mengambil langkah progresif melalui program Forum Child Goes to School. Program ini dirancang untuk melibatkan pelajar dalam kegiatan positif dan mendidik. Bekerja sama dengan psikolog, konselor, dan kepolisian, program ini diharapkan dapat menjadi alat penting dalam pencegahan kekerasan. Namun, Nessi juga mengakui adanya kendala.
“Keterbatasan cakupan adalah tantangan utama. Belum semua sekolah bisa kami jangkau, tetapi kami terus memperluas kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan,” jelasnya.
Media sebagai Katalis Perubahan
Diskusi ini juga menekankan peran strategis media dalam membentuk opini publik dan menyebarluaskan pesan-pesan perlindungan anak. Ketua PWI Depok, Rusdy Nurdisyah, menyampaikan bahwa media tidak hanya bertugas melaporkan fakta, tetapi juga menginspirasi perubahan sosial.
“Kami berkomitmen untuk menyampaikan pemberitaan yang ramah anak dan mendukung program pemerintah dalam mengedukasi masyarakat,” kata Rusdy.
Kolaborasi ini bukan hanya menjadi langkah simbolis, tetapi juga strategis. DP3AP2KB berharap melalui kerja sama dengan PWI, pesan-pesan tentang pentingnya perlindungan anak dapat diterima lebih luas oleh masyarakat.
Program Komprehensif untuk Tahun 2025
Tak berhenti pada diskusi, DP3AP2KB juga memaparkan rencana strategis mereka untuk tahun 2025. Dengan tema Perkuat Ketahanan Keluarga Masa Kini untuk Mempersiapkan Generasi Masa Depan, DP3AP2KB merancang 10 program utama, 23 kegiatan, dan 46 subkegiatan.
Program-program tersebut mencakup:
1. Pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan.
2. Perlindungan perempuan.
3. Peningkatan kualitas keluarga.
4. Pengelolaan sistem data gender dan anak.
5. Pemenuhan hak anak.
6. Perlindungan khusus anak.
7. Pengendalian penduduk.
8. Pembinaan keluarga berencana.
9. Pemberdayaan keluarga sejahtera.
10. Penunjang urusan pemerintah daerah.
Melalui program ini, DP3AP2KB berupaya meningkatkan edukasi mengenai bahaya bullying, pencegahan pernikahan dini, hingga pengetahuan tentang kontrasepsi seperti MOW, MOP, dan laparoskopi.
Melibatkan Orang Tua dalam Pendidikan Anak
Dalam pembahasan lainnya, Dr. Nessi menekankan pentingnya peran aktif orang tua dalam mendukung perkembangan anak. “Mengembangkan potensi anak tidak hanya bergantung pada anak itu sendiri, tetapi juga memerlukan dukungan lingkungan keluarga yang sehat,” tegasnya.
Orang tua diharapkan dapat menciptakan suasana yang mendukung eksplorasi dan pembelajaran anak. DP3AP2KB juga mengingatkan bahwa masyarakat harus berani melaporkan kasus kekerasan yang dialami anak.
“Jangan takut untuk melapor. Pelapor akan mendapatkan perlindungan hukum,” tegas Nessi, mengajak masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak Depok.
Menuju Perubahan Positif dengan Kolaborasi Masif.
Sosialisasi yang masif dan strategi komprehensif menjadi kunci untuk mencapai tujuan besar DP3AP2KB. Langkah ini didukung penuh oleh PWI Depok yang akan menjadi perpanjangan suara masyarakat dan pemerintah. Dengan sinergi yang semakin erat antara pemerintah, media, dan masyarakat, Kota Depok berada di jalur yang tepat untuk membangun generasi masa depan yang lebih tangguh, cerdas, dan sejahtera.
Harapan besar disematkan pada kolaborasi ini. Depok dapat menjadi contoh bagaimana kerja sama lintas sektor mampu mengatasi persoalan mendasar masyarakat, menciptakan inovasi sosial, dan memberikan dampak nyata bagi komunitas. Sinergi yang terjalin ini adalah bukti bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama.( Joko Warihnyo )
