tribundepok.com – Dalam upaya mendekatkan akses hukum kepada masyarakat kecil, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Senapati Indonesia menggelar pelatihan dan pendidikan paralegal di kawasan Cimanggis, Depok, Jumat, 27 Desember 2024. Diklat ini diikuti oleh 70 peserta dari berbagai wilayah di Depok, yang terdiri dari kalangan muda dan masyarakat umum yang memiliki semangat untuk membantu sesama dalam memahami dan memperjuangkan hak-hak hukum.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber-narasumber berpengalaman, antara lain Advokat Gaffar Rinjani, SH, MH; Donny Sudrajat, SH; Odrasi Hia, SH; Evi Fatahillah LAY, SH; dan anggota Tim Investigasi Ferry Jambak. Mereka membekali para peserta dengan dasar-dasar hukum, strategi advokasi, hingga keterampilan pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi masalah hukum.
Ketua LBH Senapati Indonesia, Donny Sudrajat, menegaskan pentingnya pendidikan paralegal sebagai cara membangun relawan hukum yang mampu menjadi jembatan antara masyarakat kecil dan akses keadilan.
“Tujuan pendidikan paralegal ini adalah untuk melahirkan relawan hukum yang siap mengedukasi dan mendampingi masyarakat kecil dalam mencari keadilan,” ujar Donny.
Memberdayakan Anak Muda dalam Konteks Hukum
Donny menyebutkan, program ini diharapkan dapat memberdayakan anak-anak muda untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka masing-masing. Mereka dibekali kemampuan untuk memberikan bantuan hukum dalam konteks informal, tanpa melangkahi ranah hukum formal yang menjadi kewenangan pengacara profesional.
“Mereka akan berperan sebagai fasilitator atau dinamisator dalam menyelesaikan persoalan hukum masyarakat. Pendampingan yang diberikan tidak hanya soal hukum formal, tetapi juga advokasi dan edukasi masyarakat agar lebih melek hukum,” jelas Donny, yang juga dikenal sebagai mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Pembebasan Rakyat (Gempur) 1998.
LBH Senapati: Membuka Akses Hukum sejak 2016
LBH Senapati Indonesia berdiri pada 2016 atas keprihatinan terhadap sulitnya masyarakat kecil mengakses jasa hukum yang terjangkau. Lembaga ini dibentuk oleh para alumni Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Jakarta, dan hingga kini telah membantu masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu pendirinya adalah Hj. Yetty Wulandari, Wakil Ketua DPRD Kota Depok, yang turut membidani kelahiran LBH Senapati.
“LBH ini lahir dari kepedulian kami terhadap masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses hukum. Dengan adanya LBH Senapati, kami ingin menjadi garda depan dalam membela hak-hak mereka,” tutur Donny.
Warung Keadilan 24 Jam untuk UMKM
Dalam rencana strategisnya, LBH Senapati Indonesia akan menggandeng pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh wilayah Jawa Barat melalui program Warung Keadilan 24 Jam. Program ini akan menjadi wadah diskusi, konsultasi hukum, dan advokasi bagi masyarakat kecil yang membutuhkan pendampingan hukum.
“Warung Keadilan akan menjadi sarana untuk membuka ruang diskusi tentang isu-isu yang berkembang di masyarakat, sekaligus memberikan layanan konsultasi hukum secara langsung,” kata Donny.
Pelatihan paralegal ini tidak hanya sekadar mencetak relawan hukum, tetapi juga melahirkan generasi muda yang peduli terhadap isu-isu sosial dan berkomitmen untuk membawa perubahan nyata di tengah masyarakat. Dengan langkah ini, LBH Senapati Indonesia berharap keadilan bukan lagi menjadi hak eksklusif, tetapi milik setiap individu tanpa terkecuali.( Joko Warihnyo )