tribundepok.com – Banjir besar yang melanda wilayah Jabodetabek Selasa (4/3/2025) mengakibatkan kerusakan di berbagai kawasan. Tak hanya rumah warga yang terendam, pusat perbelanjaan besar seperti Mega Bekasi Hypermall juga ikut terkena dampak buruk dari curah hujan yang tinggi.
Banjir yang menggenangi pusat Kota Bekasi membuat Mega Bekasi Hypermall terendam air hingga mencapai lantai dasar. Dalam video yang beredar, terlihat air berwarna cokelat mengalir masuk ke dalam mal tersebut. Beberapa pengunjung terlihat panik berlarian untuk menghindari genangan air. Mereka dengan cepat menaiki eskalator dan berlari menuju lantai atas untuk mencari tempat yang lebih aman.
“Benar, banjir masuk ke dalam mall,” ujar Kompol Dedi Herdiana, Kapolsek Bekasi Selatan, saat dikonfirmasi. Menurutnya, informasi mengenai banjir yang masuk ke dalam Mega Bekasi Hypermall diterima dari lurah setempat.
Tidak hanya mal yang terendam, banjir juga menggenangi 38 titik di Kota Bekasi. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, bahkan menyebutkan bahwa Kota Bekasi mengalami ‘kelumpuhan’ akibat banjir.
Selain itu, banjir juga merendam sejumlah kawasan pemukiman yang terletak di sepanjang aliran Kali Bekasi. Air yang datang begitu cepat membuat warga kesulitan menyelamatkan barang-barang mereka.
Sementara itu, di Kota Depok, banjir juga menyebabkan dampak serupa. Sebanyak 17 titik di Kota Depok terendam banjir pada hari yang sama, dengan ketinggian air bervariasi antara 15 sentimeter hingga 1 meter. Tidak hanya merendam rumah-rumah warga, air juga menggenangi sejumlah ruas jalan utama, yang membuat lalu lintas terhambat.
Kabid Penanggulangan Bencana Damkar Kota Depok, Denny Romulo, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir.
“Kami mendapatkan laporan sementara terdapat 15 titik banjir di Depok. Ketinggian airnya bervariasi, mulai dari 15 cm hingga 1,2 meter,” ungkap Denny saat dikonfirmasi.
Sebagian besar wilayah yang terendam banjir adalah kawasan perumahan, dengan air mulai merendam rumah sejak dini hari. Salah satu lokasi yang terdampak cukup parah adalah kawasan Sawangan, yang dikenal dengan tingkat kerentanannya terhadap banjir.
Banjir yang melanda wilayah Depok ini juga memicu kekhawatiran akan dampak jangka panjang terhadap ekosistem dan infrastruktur kota. Sebelumnya, Pemerintah Kota Depok telah mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap potensi banjir yang sering terjadi di musim hujan. Namun, dengan banyaknya titik banjir yang merendam kota, upaya mitigasi banjir sepertinya perlu mendapat perhatian lebih.
Kondisi ini turut memperburuk situasi lalu lintas di Depok dan Bekasi. Beberapa jalan utama, termasuk ruas jalan di sekitar perumahan, dilaporkan terputus, memaksa kendaraan untuk mencari jalur alternatif. Evakuasi warga pun berlangsung sepanjang hari, dengan petugas kebakaran dan relawan bekerja keras untuk membantu mengamankan area yang terdampak.
Sementara itu, di kawasan lain di Jabodetabek, seperti Jakarta, banjir juga melanda beberapa titik dengan ketinggian air yang cukup mengkhawatirkan. Masyarakat diminta tetap waspada, terutama di kawasan yang rawan banjir, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Banjir kali ini semakin mempertegas pentingnya pengelolaan tata ruang dan penanganan banjir yang lebih baik di kota-kota besar seperti Bekasi dan Depok. Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk menangani masalah banjir, terutama dalam penataan drainase dan pembatasan pembangunan di kawasan rawan banjir.( *** )