tribundepok com — Prestasi gemilang kembali mengharumkan nama Universitas Indonesia (UI) di kancah internasional. Rio Sudwitama Persadanta Kaban, mahasiswa Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik UI angkatan 2021, sukses meraih penghargaan Best Oral Presenter dalam ajang bergengsi International Conference on Discoveries in Applied Sciences and Advanced Technology (DASAT 2025) yang diselenggarakan oleh Universiti Teknologi MARA (UiTM) di Genting Highlands, Malaysia.
Konferensi internasional yang berlangsung meriah ini diikuti oleh 102 peserta dari berbagai institusi akademik dan industri teknologi di kawasan Asia Tenggara. Di tengah persaingan ketat dan ragam inovasi yang dipresentasikan, nama Rio berhasil mencuri perhatian dewan juri berkat riset inovatif yang menggabungkan kecanggihan kecerdasan buatan dengan ilmu material.
Dalam presentasinya yang memukau, Rio memaparkan hasil penelitiannya berjudul Prediction of Tensile Strength, Hardness, and Melting Point of Nickel and Iron-Nickel Superalloys Based on Composition Using Machine Learning. Riset ini bertujuan untuk memprediksi sifat mekanis dari material paduan super berbasis nikel dan besi-nikel—material vital dalam dunia industri aviasi dan teknologi tinggi.
Menggunakan pendekatan machine learning (ML) dan deep learning (DL), Rio dan tim risetnya berhasil menciptakan model prediksi canggih yang mampu memperkirakan kekuatan tarik, kekerasan, serta titik lebur paduan super berdasarkan komposisinya. Penelitian ini dibimbing langsung oleh Dr. Ir. Jaka Fajar Fatriansyah, M.Sc., IPM, ASEAN Eng., dosen sekaligus pakar di bidang metalurgi dan material.
“Dengan penerapan Artificial Neural Network (ANN), kami mendapatkan hasil prediksi yang sangat akurat, bahkan mampu memberikan gambaran ideal untuk modifikasi paduan INCONEL-718. Ini menjadi langkah awal dalam mempercepat proses desain material baru yang lebih kuat dan efisien,” terang Rio Kamis (17/4/2025)
Paduan super, terutama yang berbasis nikel dan besi-nikel, dikenal memiliki ketahanan luar biasa terhadap suhu tinggi dan tekanan ekstrem. Dengan kandungan nikel hingga 76%, paduan ini umum digunakan dalam komponen mesin turbin gas dan pembangkit listrik, termasuk yang digunakan dalam industri pesawat terbang dan energi.
“Material ini sangat krusial dalam menunjang performa mesin pada kondisi ekstrem. Keberhasilan Rio dalam melakukan prediksi sifat-sifat mekanik dengan pendekatan teknologi digital merupakan terobosan penting, bukan hanya untuk dunia akademik, tapi juga industri strategis nasional,” ujar Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D., Dekan Fakultas Teknik UI.
Ia menambahkan bahwa riset seperti ini membuka peluang besar bagi pengembangan industri dalam negeri, terutama dalam manufaktur, energi, transportasi, dan bahkan pertahanan. Menurut Prof. Kemas, paduan super yang lebih efisien dan terjangkau akan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.
Metode yang dikembangkan Rio tidak hanya mampu menghasilkan material berkinerja tinggi, tetapi juga menekan biaya eksperimen laboratorium yang biasanya mahal dan memakan waktu. Teknologi ini memungkinkan industri dalam negeri untuk mengembangkan material dengan spesifikasi khusus secara mandiri dan efisien.
“Keunggulan pendekatan machine learning dan deep learning terletak pada kecepatannya dalam optimasi material. Kami bisa langsung mengetahui komposisi terbaik untuk sifat mekanik tertentu, tanpa harus melakukan eksperimen yang panjang dan mahal. Ini revolusioner untuk industri yang ingin bergerak cepat dan akurat,” jelas Rio.
Ke depan, potensi penerapan hasil riset ini sangat luas, mulai dari pengembangan komponen pesawat nasional, turbin pada PLTU dan PLTG, hingga teknologi militer berbasis material canggih. Rio berharap capaian ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berinovasi, menggabungkan ilmu teknik dengan teknologi masa depan seperti AI dan data science.
Kemenangan Rio di DASAT 2025 bukan hanya tentang penghargaan, melainkan bukti bahwa anak muda Indonesia mampu bersaing di panggung dunia melalui ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi. Universitas Indonesia kembali membuktikan diri sebagai lembaga pendidikan unggulan yang tidak hanya mencetak lulusan, tapi juga pemimpin masa depan di bidang riset dan pengembangan teknologi strategis.***
Editor : Joko Warihnyo