BerandaMusik,Film & Seni BudayaLyora; Penantian Buah Hati Film Perdana Paragon Pictures Bersama...
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lyora; Penantian Buah Hati Film Perdana Paragon Pictures Bersama Ideosource Entertainment Tahun 2025

tribundepok.com, Jakarta — Paragon Pictures bersama Ideosource entertainment mengumumkan produksi film perdananya di tahun 2025 sebuah drama keluarga terbaru berjudul “Lyora; Penantian Buah Hati” dimana kisahnya diadaptasi dari novel berjudul “Lyora: Keajaiban yang Dinanti” karya Fenty Effendy.

Film ini adalah kisah nyata dari pasangan Meutya Hafid dan Fajrie yang berjuang menantikan kehadiran sang buah hati melalui bayi tabung dan mengalami 3 kali keguguran dalam satu tahun sebelumnya dan akhirnya berhasil pada usia 44 tahun.
Film ini mengisahkan tentang penantian, keajaiban, dan perjuangan mental seorang wanita yang luar biasa.

“Semoga film ini dapat menginspirasi dan menguatkan para orang tua yang tengah berjuang menantikan buah hati mereka, Kami ingin menghadirkan kisah yang hangat dan menyentuh hati, sekaligus memberikan semangat bagi para orang tua yang tengah berjuang dalam penantian mereka,.” kata Robert Ronny Produser film Penantian Buah Hati di acara presscon yang bertempat di IDS Kemang GG.Melati, Kemang timur XXI Jakarta Selatan.

Lyora; Penantian Buah Hati Film Perdana Paragon Pictures Bersama Ideosource Entertainment Tahun 2025

Film yang di bintangi Marsha Timothy yang berperan sebagai Meutya Hafid dan Darius Sinathrya yang berperan sebagai Fajrie sang suami, di dukung oleh jajaran pemain lainya seperti Widyawati, Olga Lydia, Hannah Al Rashid Rashid, Aimee Saras, Ariyo Wahab, dan Ivanka Suwandi disutradarai Pritagita oleh Arianegara (Nomine sutradara Piala Citra FFI 2016).

Menjelang syuting, para pemeran telah menjalani sesi reading. Marsha Timothy, yang memerankan Meutya Hafid di film “Lyora: Penantian Buah Hati mengungkapkan antusiasmenya dan merasa terhormat dirinya bisa mendapatkan peran sosok perempuan hebat.

“Lyora hadir sebagai suara bagi perempuan yang sedang atau pernah berjuang menantikan buah hati. Film ini juga akan menceritakan tentang hubungan orang tua dan anak. Saya merasa terhormat bisa dipercaya untuk memerankan sosok perempuan hebat Indonesia, Ibu Meutya Hafid. Ia sosok yang berdedikasi terhadap pekerjaannya, dan itu yang menjadi kesamaan kami. Namun, meski seorang pekerja keras, Ibu Meutya juga adalah sosok yang tetap memiliki kelembutan dan memberikan kasih sayang terhadap keluarganya, termasuk Lyora, buah hatinya,” kata Marsha Timothy.

Sementara Darius Sinathrya yang memerankan Fajrie, suami Meutya Hafid mengatakan film “Lyora: Penantian Buah Hati’ memberikan makna tentang kegigihan dari pasangan yang menantikan buah hati mereka, dan menjadi isu relevan bagi penonton Indonesia.
Kisah tentang perjuangan menantikan buah hati akan sangat relate dengan banyak masyarakat kita. Dalam proses menantikan buah hati, support system menjadi penting, terutama suami, untuk itu, peran suami sangat besar terhadap perjalanan mereka yang akhirnya dikaruniai anak bernama Lyora.

“Sangat tidak sabar untuk memulai syuting bersama para pemeran dan bekerja sama dengan sutradara. Semoga ketika filmnya rilis bisa memberikan kisah yang hangat bagi penonton Indonesia,” kata Darius.

Perjuangan dan perjalanan untuk memiliki anak adalah sebuah pengalaman yang bermakna, perasaan yang berkecamuk ketika gagal, dan akhirnya berhasil menjadi seperti ikhtiar yang diganjar dengan keajaiban.

“Kisah Lyora mencerminkan komitmen Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment dalam menghadirkan inovasi melalui isu yang jarang diangkut namun dekat dengan masyarakat. Dengan riset mendalam, kami memperkuat Cerita untuk memberikan pengalaman menonton yang autentik dan emosional,” ungkap Andi Boediman Produser Film Lyora di kesempatan yang sama.

Film ini akan sangat dekat dengan banyak keluarga, khususnya para ayah dan ibu di fase apapun itu, baik yang sedang merencanakan, menantikan, mengalami kehilangan, ataupun sedang berjuang untuk mendapatkan buah hati. Anak, bukan hanya menjadi sebuah tujuan, melainkan lebih daripada itu, adalah sebuah doa dan harapan yang baik, sebuah keingin untuk menyampaikan dan menyalurkan rasa kasih sayang. (koes)

spot_imgspot_imgspot_img
tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update