tribundepok.com – 400 hektar lebih lahan pertanian yang digarap para petani di Desa Hambalang kecamatan Citeureup Kab. Bogor di gusur dan di Buldoser oleh PT. Buana Estate. Hal ini tentunya sangat merugikan petani,padahal menurut petani lahan tersebut bukanlah milik PT. Buana Estate. “dari Total 400 hektar lebih, lahan mereka (PT.Buana Estate Red.) hanya sekitar 24 Hektar.
Mengapa mereka ingin menguasai semua” ujar Badru, salah seorang penggarap. “Kami diperlakukan tidak adil, bangunan-bangunan kami di Buldoser, tanaman kami digusur, bahkan ada peternakan dengan ribuan ekor ayam yang masih kecil habis dirobohkan dan ribuan ayam tersebut mati, kami benar-benar dizolimi, kemana kami harus mengadu? ucapnya kembali dengan lirih sambil berlinang.Â
Pantauan tribundepok.com, dilokasi dijaga oleh aparat baik sipil maupun militer dan bahkan disinyalir PT. Buana mengerahkan ratusan preman untuk mengamankan jalannya penggusuran ini. Menanggapi hal ini, Ketua Serikat Petani & Nelayan Jawabarat Supardi langsung bereaksi keras.
“Petani jangan diinjak-injak, petani jangan dizolimi, Petani harus dilindungi karena petani adalah bagian terpenting dari Program Ketahanan pangan Nasional” ujarnya geram. Ia menambahkan akan segera menindaklanjuti kejadian ini dengan melaporkannya ke Bupati dan BPN Bogor.
” Kami akan pertanyakan apa dasarnya PT Buana Estate menggusur petani, surat apa yang mereka miliki? apakah BPN kabupaten Bogor sudah menerbitkan surat buat mereka? Semua akan kami telusuri, dan bila terbukti mereka bertindak tanpa dasar kami akan mengadakan aksi ke Bupati Bogor dan BPN Bogor dan menuntut agar hak-hak Petani dikembalikan.jangan main ambil aja hak rakyat, jangan main klaim-klaim saja.harus ada bukti otentik kalo memang itu lahan mereka, tidak boleh ada tindakan semena-mena terhadap PETANI.” Ujarnya lagi dengan nada berapi-api. (pardi)