tribundepok.com – Rebeltech Collective, sebuah kolektif kreator konten yang berbasis di Singapura, dengan bangga mengumumkan bahwa film dokumenter perintis mereka, KOPI – The Human Journey Behind Your Coffee, telah menerima gelombang pengakuan internasional, memantapkan posisinya di garis depan dunia perfileman berbasis AI.
Pencapaian Sinematik yang Mengukir Sejarah Perjalanan film ini telah menarik perhatian dunia. Sebagai karya yang mengukir sejarah di persimpangan antara teknologi dan seni, KOPI berhasil meraih berbagai penghargaan internasional.
Film dokumenter ini mendapatkan Honorable Mention di AI Film Awards Venice 2025 (lihat hasil di halaman 3: https://www.linkedin.com/posts/aifilmawards_results-of-the-festival-activity-7370184654579994624-3lza) dan menjadi Official Selection di AI Short Film Festival Larissa Lumina https://www.facebook.com/share/p/1JB3RphF1i/ Kisah kuatnya juga memenangkan The Bangkok Society Film Critics’ Award. Sebagai bukti keahlian teknis yang memukau, rekaman drone FPV Rebeltech Collective yang menampilkan Gunung Anak Krakatau yang ikonis (secara terpisah diakui dalam film “Through the Plume: A Flight Over Mount Krakatoa” https://www.youtube.com/watch?v=hRCVNGXSxmY), juga memenangkan Best Drone Film Award di Bangkok Movie Awards. Kumpulan penghargaan ini mengukuhkan posisi kolektif sebagai kekuatan visioner dalam perfilman modern.
Lihat daftar pemenang resmi Bangkok Movie Awards di sini: Bangkok Movie Awards August 2025 Results
Film dokumenter ini membawa Anda pada perjalanan yang kuat, mengisahkan proses produksi kopi yang penuh tantangan. Dimulai dari Jakarta, kami melakukan perjalanan ke pelabuhan Banten, lalu berlayar melewati Gunung Anak Krakatau yang legendaris menuju Lahat, Sumatra Selatan, di mana kami masuk lebih dalam ke desa Padang Perigi, Tanjung Tebat, Lahat. Film ini adalah penghormatan dan dedikasi kepada para petani yang memanen hasil panen sebelum fajar, menggunakan metode yang diwariskan dari generasi ke generasi.
“KOPI” lebih dari sekadar film tentang kopi; ini adalah penghormatan kepada orang-orang yang mewujudkannya. Ini adalah kisah tentang tangan yang kapalan, ketekunan, dan harapan mendalam yang tertanam dalam setiap butir biji kopi. Film ini berfungsi sebagai jembatan, menghubungkan konsumen di kota dengan kerja keras tak terlihat di balik secangkir kopi pagi mereka, sambil mendokumentasikan cara hidup tradisional yang menghadapi masa depan yang tidak pasti.
Penggunaan kecerdasan buatan yang inovatif dalam film dokumenter ini memungkinkan tim untuk memvisualisasikan data dan sistem yang saling terhubung yang seringkali tidak terlihat oleh konsumen pada umumnya. Dengan memadukan AI dengan rekaman drone FPV yang memukau dan sinematografi dunia nyata, film ini mengungkap gambaran lengkap tentang apa yang diperlukan untuk membawa kopi dari kebun ke cangkir.
“Di Rebeltech Collective, kami selalu didorong oleh kemungkinan tak terbatas dari teknologi. Ide untuk film ini lahir di bawah void deck HDB yang sederhana di Singapura, sebuah bukti keyakinan kami bahwa Anda tidak perlu studio mewah untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar berbeda. Film ini adalah bukti ketabahan, ketelitian, dan gairah yang mendefinisikan industri kopi, dan kami berharap film ini menginspirasi penonton untuk melihat dunia dan kopi pagi mereka dengan cara yang sama sekali baru,” kata Budiyan, Co-founder Rebeltech Collective.
Tonton filem resmi KOPI (UNLISTED): KOPI – The Human Journey Behind Your Coffee
Catatan: KOPI – The Human Journey Behind Your Coffee saat ini bersifat eksklusif festival hingga Januari 2026 dan tidak tersedia untuk publik.
Tentang Rebeltech Collective Rebeltech Collective adalah kolektif kreator konten asal Singapura yang dibangun di atas gairah murni, eksperimentasi tanpa henti, dan ketidakpedulian terhadap aturan. Kami tidak berasal dari sekolah film atau agensi iklan korporat. Kami belajar membuat film dari nol, didorong oleh semangat pemberontak dan keinginan untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar berbeda.
Kolektif ini terdiri dari sekelompok teman masa kecil dan mitra, termasuk Budiyan, Amir, Okta, dan Hiswady, yang menggunakan kursi roda. Ketekunan luar biasa Budiyan adalah kekuatan pendorong di balik kemampuan tim untuk menantang hal yang mustahil. Konten kami tidak mengikuti tren; ia menentangnya. (red)