tribundepok.com – Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati, secara tegas membantah klaim pemotongan anggaran dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal. Merinci insentif fiskal senilai Rp6,6 miliar yang diterima oleh Kota Depok, Mary menjelaskan alokasi anggaran untuk penanganan stunting dengan rinci.
Dari jumlah tersebut,ujar Mary sebesar Rp4,9 miliar dialokasikan untuk pemberian makanan tambahan di 38 puskesmas Kota Depok, menjangkau 9.882 anak.

” Selain itu, dana sebesar Rp1,1 miliar digunakan untuk pembelian tes HB bagi remaja putri SMP-SMA, dan Rp135 juta untuk kegiatan edukasi gizi di 22 lokasi,” Kepada tribundepok.com Senin 20 November 2023
Menyikapi pertanyaan terkait anggaran yang dipertanyakan oleh anggota dewan, Mary menegaskan bahwa Rp4,9 miliar sudah sesuai dengan perhitungan berdasarkan nilai satu porsi Rp18 ribu dikalikan jumlah anak dan hari.
Dalam menanggapi kritik terhadap pemilihan menu, Mary menyatakan bahwa pihaknya telah mengevaluasi menu nasi dan kuah sop, mempertahankan nilai gizi meskipun mengakui pilihan menu kudapan pada hari tertentu.
Mary juga memberikan saran kepada puskesmas untuk memesan makanan tambahan secara bertahap dengan pesanan maksimal 7 hari. Ia menjelaskan bahwa kebijakan ini mengikuti ketentuan Kementerian Kesehatan, yang tidak membedakan standar antara kudapan dan makanan lengkap.
Terkait dengan perbedaan harga antara menu kudapan dan lengkap, Mary menjelaskan bahwa Kemenkes tidak membedakan standar harga, sehingga pihaknya mengikuti pedoman tersebut. Meskipun harga menu lengkap bisa melebihi standar, Mary menekankan pentingnya memenuhi nilai gizi yang ditetapkan.
Dengan tegas, Mary menyatakan bahwa pihaknya bersikap transparan dan menekankan bahwa aspek nilai gizi menjadi fokus utama dalam pelaksanaan program PMT Lokal di Kota Depok.( Joko Warihnyo )