tribundepok.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, semakin dekat dengan kursi Ketua Umum Partai Golkar setelah menjadi calon tunggal dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar. Langkahnya menuju puncak kepemimpinan partai berlambang pohon beringin ini semakin mulus setelah satu-satunya penantang, Ridwan Hisjam, dinyatakan tidak lolos verifikasi.
Ketua Panitia Pengarah Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar, Adis Kadier, menjelaskan bahwa Ridwan Hisjam gagal memenuhi persyaratan sebagai calon ketua umum. Di sisi lain, Bahlil mendapatkan dukungan yang sangat signifikan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar, dengan total 469 suara yang setara dengan 83 persen dukungan.
“Pak Bahlil mendapat dukungan 83 persen, artinya 469 surat dukungan. Malam ini tadi ada tambahan juga dari Yogyakarta. Enggak tahu sudah dimasukkan apa belum,” ujar Adis di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (19/8/2024) malam.
Dalam situasi ini, pencalonan Bahlil bisa saja berujung pada pemilihan secara aklamasi dalam Munas XI Golkar, tergantung pada pemegang hak suara yang hadir. “Bisa aklamasi, bisa juga tidak aklamasi, tergantung para pemenang hak suara,” tambah Adis.
Nama Bahlil Lahadalia hampir dipastikan akan menggantikan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Dito Ariotedjo, mengungkapkan bahwa ada aspirasi kuat dari internal partai yang menginginkan Bahlil sebagai pemimpin baru.
“Ya, memang kami sudah mendengar aspirasi ini mengerucut ke namanya Bang Bahlil,” ujar Dito saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar.
Dito menilai peluang Bahlil untuk terpilih sangat besar, mengingat kedekatan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu dengan Airlangga Hartarto. Hubungan erat ini, menurut Dito, akan memudahkan transisi kepemimpinan jika Bahlil terpilih. “Pak Airlangga pasti akan membimbing dan mengkader Bang Bahlil, karena Bang Bahlil sudah bersama Golkar sejak lama,” jelasnya.
Penentuan Ketua Umum baru akan dilakukan dalam Munas ke-11 Partai Golkar, di mana seluruh pemegang hak suara akan membahas calon-calon yang layak. Meski begitu, peluang Bahlil sebagai calon tunggal semakin kuat setelah Pelaksana tugas Ketua Umum Golkar, Agus Gumiwang, menyatakan tidak akan maju dalam pemilihan.
Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Partai Golkar, Idrus Marham, juga menegaskan dukungan luas yang diterima Bahlil. Ia menyebut, sekitar 34 DPD Golkar dari seluruh wilayah Indonesia telah secara resmi menyatakan dukungan mereka melalui surat, dan dukungan dari 38 provinsi lainnya hanya tinggal menunggu waktu.
“Dukungan untuk mencapai 38 provinsi hanya masalah teknis,” ujar Idrus, menegaskan bahwa Bahlil hampir pasti menggantikan Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar.
Sinyal kuat pencalonan Bahlil mendapat dukungan dari Istana pun mengemuka, meski Presiden Joko Widodo membantah adanya campur tangan dalam proses internal Golkar. “Tidak ada,” ujar Presiden Jokowi di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Senin, 13 Agustus 2024.
Dengan jalan yang semakin terbuka lebar dan dukungan yang hampir bulat, Bahlil Lahadalia tampaknya siap memimpin Partai Golkar dalam periode yang akan datang, membawa angin segar bagi partai yang tengah menghadapi dinamika politik nasional yang kian kompleks.( Red )