tribundepok.com – Dari 63 kelurahan yang ada di Kota Depok , ternyata hanya 16 kelurahan yang mengikuti evaluasi terkait kondisi Covid di Kota Depok. Jika ada dua RW atau lebih dalam satu kelurahan terdapat kasus Covid maka dinyatakan zona Merah. Dari hasil evaluasi PSKS Kota Depok tersebut maka akan dilakukan sejumlah kegiatan pencegahan antara lain sterilisasi, penyemprotan desinfektan seminggu dua kali baik mandiri dari warga ataupun dari damkar dan sejumlah kegiatan lainnya.
Di RW 09 dan 11 Kelurahan Sukatani didapati adanya kasus terkait Covid sejumlah 6 kasus. Menurutnya, dari laporan perkembangan jumlah pasien asal Kelurahan tersebut di RS Brimob Kelapa Dua dan RSUI dari 29 pasien kini tinggal 14 pasien saja yang dirawat .
“Yang 15 sembuh. Ini merupakan hasil dari evaluasi terhadap 16 kelurahan di kota Depok. Meski kini ada beberapa pasar terdampak covid, saya bersyukur Pasar Sukatani tidak terdampak, “ ujar Yan Cahyanto, Lurah Sukatani.
Meski yang terdampak Covid sudah berkurang karena sudah sembuh, tetap saja diupayakan berbagai tindakan pencegahan. “ Terkait upaya mencegah menyebarnya virus Corona, rencananya tgl 13 Juni akan ada tes rapid di sejumlah RW, bila ada yang positif maka diadakan Swab test untuk menindaklanjuti,” ujar Cahyanto,
Ery Jumiati, Ketua Penggerak PKK Kelurahan Sukatani menyatakan semua kegiatan tersebut untuk mencegah penyebaran Covid dan dilaksanakan sejak 5 -18 Juni jelang new normal. “PKK Kelurahan Sukamaju akan memberikan bantuan tidak hanya pada korban Covid dan keluaganya tetapi juga untuk kader PKK, kader posyandu /pospindu dan lansia, Kader PKK juga menyisir wilayah Sukatani untuk mencari data dan mengetahui kemungkinan masih adanya yang terjangkit virus Corona di sana,” ujar Ery Jumiati.
Upaya Kader PKK mendukung pencegahan Covid ini sangat membantu, pasalnya di wilayah Sukatani terdapat 26 posyandu dan posbindu , namun baru 8 RW diantaranya yang merupakan RW ramah anak. “ Dengan mendata di masing-masing posyandu dan Bu posbindu, akan lebih mudah mendeteksi penyebaran Covid di masyarakat,” ujar Erry Jumiati. (toro)