tribundepok.com – Bekerjasama dengan Pertamina sejak 2013 lalu K3D ( Komvunitas Kampung Kita Depok ) diberi kewenangan untuk mengamankan tanah pertamina melindungi saluran pipa gas Pertamina yang membentang antara Raya Bogor hingga Kukusan Kecamatan Beji sejauh kurang lebih 5 KM.
“Ada beberapa fungsi yang kami jalankan sesuai perjanjian dengan pihak Pertamina. Yakni pengawasan/penjagaan, penataan dan pemanfaatan lahan. Dan itulah yang selama ini kami maksimalkan untuk membantu pembangunan Kota Depok tanpa menyentuh APBD,” ujar H. Bowo Sungkowo dari K3D.
Pengawasan di sini untuk menjaga agar saluran bawah tanah milik Pertamina tetap aman. Artiya diatasnya tidak ada aktifitas yang membahayakan. Upaya K3D ini juga termasuk mengurangi kerawanan kawasan Juanda yang dulunya banyak begal.
“Kami juga membangun pos polisi di kawasan Margonda. Bekerjasama dengan PLN untuk penerangan jalan yang lebih baik dan juga menggunakan CSR PLN untuk pembuatan gapura.” tambahnya.
Terkait Setu Pangarengan, upaya K3D untuk membersihkan dan menatanya, membuat Pemkot Depok ikut terpacu membenahi kondisi setu tersebut. Apalagi sekarang pembersihan setu di Depok dan memanfaatkannya sebagai tujuan wisata sedang dijadikan pilot project oleh Jabar. Apa yang diperbuat K3D membuat Pemerintah Kota Depok makin ikut terpacu.
“Kedepan kami akan beriring saling mendukung dengan pemeritah Kota Depok membangun kawasan Setu Pangarengan dan lingkungan sekitarnya, agar bisa menambah PAD Kota Depok. Kami akan menggunakan hak memanfaatkan lahan Pertamina di bagian tertentu untuk kepentingan pelaku UMKM, tertentu saja tetap sesuai koridor, aman bagi saluran pertamina di bawahnya. Tentunya tanpa merusak keindahan kota . Seperti yang sudah kami jalani selama ini sepanjang jalan Ir. H. Juanda, kami tempatkan penjual tanaman hias, batu alam dan Ikan Hias. Dengan demikian, keindahan kota tetap tertata ,” papar H. Bowo.
K3D juga memiliki “ anak asuh” pengusaha mikro (UMKM) . Untuk pembinaan mereka K3D tak pernah menyentuh APBD semua serba mandiri. Antara lain mereka memproduksi pupuk dan pot bunga. “ Makanya kesal kalau ada yang mengkritik pemerintah Kota Depok lamban dalam pembangunan. apalagi kalau yang mengkritik itu anggota dewan Depok.
Itu nggak ada nalarnya. Bahkan banyak diantara mereka menahan atau mengurangi anggaran yang sebenarnya urgen untuk masyarakat. Harusnya kalau melihat ada yang tidak atau kurang pas, mereka mengusulkan, menganggarkan supaya ada percepatan pembangunan, bukan sebaliknya, Cuma pintar mengkritik , buat apa mereka duduk di sana, kalau tidak berbuat apa-apa,” geramnya.
Menurut Bowo Sungkowo, K3D kedepan pihaknya akan membangun kembali sejumlah kios UMKM dan memberi kesempatan bagi para pengusaha pengusaha mikro untuk berkembang di kawasan Situ Pangarengan yang ada di Ir. H. Juanda Kota Depok.
“Kalau untuk sarana pengembangan setu sebagai tempat wisata sudah banyak yang mau menyumbang. Antara lain 2 jetski dan perahu karet. Ya kita lihat sajalah nanti. Kalau untuk saat ini kami sedang berupaya memperindah lingkungan dulu. Kami bekerja sama dengan seniman mural. Orang Indonesia suka sekali berselfi di berbagai tempat yang indah, jadi kenapa tidak kita jadikan Setu Pangarengan sebagai obyek wisata yang instagramable ,” ujarnya menutup pembicaraan. (toro)