BerandaPendidikanJanji Madrasah Negeri per Kecamatan, Aktifis Depok: " Imam...
spot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Janji Madrasah Negeri per Kecamatan, Aktifis Depok: ” Imam Budi Hartono Lebay “

tribundepok.com – Dalam geliat politik Pilkada Depok 2024, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut 1, Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq, kembali melontarkan janji membangun satu madrasah negeri di setiap kecamatan. Namun, janji ini justru menuai kritik tajam dari sejumlah aktivis dan tokoh masyarakat Depok. Mereka menilai janji tersebut hanyalah pengulangan dari kampanye sebelumnya yang belum terbukti realisasinya, membuat janji baru ini terasa “lebay” dan tak lebih dari gombal politik.

Janji yang Tinggal Janji

Saat Pilkada Depok 2020, M. Idris dan Imam Budi Hartono pernah berjanji akan membangun satu madrasah negeri di setiap kecamatan. Janji ini dielu-elukan sebagai solusi untuk memperkuat pendidikan agama di Depok. Namun, hingga mendekati akhir masa jabatan, janji tersebut tak kunjung diwujudkan, membuat sejumlah pihak mempertanyakan kredibilitas janji kampanye mereka.

Kini, Imam Budi Hartono kembali maju dalam Pilkada Depok 2024 berpasangan dengan Ririn Farabi, mengulang janji yang sama. Namun, janji ini disambut dengan skeptisisme oleh aktivis lokal, yang merasa masyarakat sudah jenuh dengan janji manis yang tak pernah ditepati.

Kritikan Tajam dari Aktivis

Pardong, Ketua Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Depok, mengungkapkan rasa herannya terhadap janji yang kembali digaungkan. Baginya, janji yang tak terealisasi di periode sebelumnya sudah cukup untuk membuat masyarakat tak lagi percaya.

“Ah, janji periode kemarin aja gak terealisasi, kok malah bikin janji lagi? Ini lebay, seolah-olah masyarakat gampang dibodohi,” ujar Pardong kepada Japos.Co Rabu ( 23/10/2024)

Tak hanya Pardong, Haris Fadillah, Ketua Garuda Nusantara Depok, juga menyuarakan ketidakpercayaannya terhadap pasangan Imam-Ririn. Ia bahkan menyebut janji yang berulang kali dilontarkan ini sebagai upaya membohongi masyarakat.

“Heran saya, masa sih janji kampanye itu-itu aja? Yang dulu aja gak dilaksanakan, sekarang janji lagi. Ini namanya membohongi masyarakat,” kata Haris dengan geram.

Madu Tumpah: Rayuan Gombal yang Sudah Tak Laku

Haris menambahkan, masyarakat Depok kini sudah lebih cerdas dalam menyikapi janji kampanye. Ia mengingatkan warga agar tidak mudah terpikat dengan rayuan manis yang justru berisiko hanya menjadi angin lalu setelah terpilih. Menurutnya, para pemilih perlu lebih jeli dalam menilai program yang ditawarkan oleh calon pemimpin, bukan hanya terbuai oleh janji-janji yang berulang tanpa bukti nyata.

“Masyarakat Depok sudah cerdas, jangan sampai termakan rayuan gombal dari kampanye pasangan nomor satu ini. Itu namanya ‘madu tumpah,’ manis di mulut, tapi tidak ada isinya,” tutup Haris penuh sindiran.

Dengan semakin dekatnya Pilkada Depok 2024, janji kampanye yang kembali diulang oleh pasangan Imam-Ririn ini tak hanya mengundang sorotan dari para aktivis, tetapi juga menjadi bahan diskusi di tengah masyarakat. Akankah janji pembangunan madrasah negeri ini akhirnya terealisasi, atau justru kembali menjadi sekadar omongan kosong yang tak lebih dari sekedar gombal politik? Warga Depok kini menunggu bukti, bukan sekadar kata-kata.( JW )

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_img
tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
tribundepok.com