spot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_img
BerandaSeputar DepokJangan Hanya Melestarikan Tapi Juga Harus Mengembangkan Budaya

Jangan Hanya Melestarikan Tapi Juga Harus Mengembangkan Budaya

tribundepok.com – Walikota Depok Mohammad Idris mengapresiasi keberadaan KOOD (Kumpulan Orang-orang Depok) dan berharap mereka tidak hanya sekadar melestarikan kebudayaan, “Memang budaya ini bukan sekadar kita lestarikan, karena memang sudah ada, tetapi juga harus dikembangkan,” ujarnya.

Menurut walikota KOOD yang sudah ada sejak Depok berdiri tetap eksis sampai saat ini merupakan bukti kekompakkan para pengurusnya dalam mempertahankan organisasi ini secara turun temurun. KOOD punya potensi besar untuk menjaga kelestarian budaya Depok yang unik.

” Di Depok ini tinggal orang yang berasal dari berbagai suku bangsa dan budaya. ikatan kita adalah Bhinneka Tunggal Ika, kita tetap satu . Meski demikian budaya Depok punya ciri khas sebagai Betawi Depok,” ujarnya.

Menurut Idris orang Betawi Depok dikenal rajin belajar silat untuk bela diri, karena namanya budaya, yaitu budi daya, juga harus berbudi berakhlakul karimah dan berdaya (kuat).
“Itu lah yang kita pelajari dan pahami dari belajar silat dan shalat, di sanggar-sanggar. Mereka ngaji dahulu setengah jam baru belajar silat. Di Cinere, Cipayung dan lain-lain budaya ini masih terus diajarkan,” tuturnya.

Lantas bagaimana peran Pemkot Depok dalam pelestarian budaya tersebut ?
” Kota Depok memiliki Peraturan Daerah (Perda) Kota Depok Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Pemajuan Kebudayaan. Kita Perda kan namanya Betawi Depok, karena memang Betawi Depok ini punya kekhasan tidak hanya berbahasa Betawi, tetapi juga di beberapa daerah masih menggunakan bahasa Sunda,” katanya

Di kalangan pemerintahan pun ada upaya pelestarian dengan memberlakukan penggunaan Pangsi Budaya Betawi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) setiap Kamis, bahkan sudah diterbitkan surat keputusan (SK) .
“Saya SK-kan untuk mengingatkan mereka bahwa Depok punya budaya khas, yaitu budaya Betawi dan memang ada kesundaannya, misalnya di Leuwinanggung, Cimpaeun, Tapos itu Sunda makanya budaya Betawi Depok tak murni Betawi tapi juga ada Sundanya. Ini diperkuat adanya Pergub 2019 bahwa budaya Jabar adalah budaya Parahyangan Sunda, Cirebonan, dan Betawi,” paparnya.
Idris meyakini pemerintah kota Depok bekerjasama dengan KOOD akan mampu melestarikan dan mengembangkan Budaya Betawi Depok.

Kepengurusan baru Kood telah dilantik 3 Februari lalu. Ahmad Dahlan kembali dipercaya menjadi Ketua KOOD Kota Depok periode 2024-2029. Ini membuat langkah kerjanya lebih ringan, tinggal melanjutkan progtam kerja yang sebelumnya dia canangkan . Ketua dan pengurus KOOD resmi dikukuhkan oleh Ketua Dewan Sepuh KOOD, Sihabudin Ahmad di Alun-alun Kota Depok.

Ahmad Dahlan,v ketua KOOD pun berjanji akan mengemban amanah mengangkat kembali seni dan budaya Depok agar dikenal masyarakat luas.

“Dalam rangka menjaga budaya, adat istiadat, kalau bukan kita siapa lagi. Tentunya tugas walaupun berat tapi saya tetap bersedia, Insha Allah budaya, tradisi dan kesenian lebih luas dikenal lagi,” ujar Dahlan .

Ajazis Azis salah satu tokoh dan pengurus KOOD juga meyakini bahwa mereka akan mampu mengemban tugas pelestarian budaya tersebut.

” Dengan peremajaan pengurus setiap lima tahun mudah- mudahan KOOD bisa melestarikan budaya Kota Depok yang harus dijaga ini. Apalagi walikota kita juga orang Depok. Pastinya sangat mendukung pelestarian budaya Betawi Depok,” ujar Aziz.(d’toro)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
error: tribundepok.com