spot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_img
Beranda.Isu Haus Kekuasaan Yang Salah Kaprah

Isu Haus Kekuasaan Yang Salah Kaprah

Tribundepok.com. Pilkada makin dekat suasana ‘persaingan\’ calon makin memanas, kampanye kedua pasangan calon Walikota dan wakilnya serta para pendukungnya juga makin gencar. Meski demikian , Idris mengingatkan para relawan yang mendukungnya untuk tetap santun dan berkepala dingin.

Termasuk saat menghadapi ‘serangan’ gencar lawan pada istrimya Elly Farida. Bunda Elly, begitu, istri Idris kerap disapa memang sangat aktif , tak hanya mendampingi suami, ia juga punya seabreg kegiatan yang megarah pada pemberdayaan dan peningkatan kesejahteaan perempuan dan ketahanan keluarga, juga pada dunia anak yang amat dicintainya.

Bukan rahasia umum, Bunda Elly pemerhati anak-anak disabilitas dan juga PAUD. Tak heran sejumlah jabatan pun dipegangnya seperti Ketua PKK, Bunda PAUD, Ketua Dekranasda dan juga Ketua P2TP2A Kota Depok.

Rangkap 4 jabatan ini ujug-ujug disoroti oleh Babai Suhaimi dan juga Hasbullah Rahmad, anggota DPRD Depok dan DPRD Propinsi. “ Secara etika kurang tepat beliau menduduki begitu banyak jabatan banyak masyarakat Depok lebih mampu. Kalau dilihat dari hasil kinerjanya dengan jabatan itu juga patut dipertanyakan, sebaiknya mengundurkan diri ” sindir Babai.

Babai pun mengatakan kalau dua dari jabatan tersebut bersentuhan dengan APBD maka harus diaudit oleh yang berwajib. Senada dengannya Hasbullah Rahmad meminta Elly mundur dari jabatannya seiring cutinya sang suami dan menyerahkan pada istri PJ Walikota atau istri Sekda. Pihak pendukung Paslon 01 menyatakan bahwa rangkap jabatan ini membuat heboh masyarakat dan menunjukkan keserakahan dan haus kekuasaan termasuk mengajarkan pada generasi muda untuk haus kekuasaan.
Idris tak mau menanggapi hal tersebut karena dinilainya seorang anggota Dewan seharusnya bicara sesuai substansinya seperti terkait suatu kebijakan atau lainnya dan tidak mengurusi hal ‘receh” , terkait jabatan istrinya dalam kerja sosial yang tidak digaji.

Lain hal nya Idris, Ki Jaghat Pati , Ketua PIIS justru mengkritik keras upaya pendukung Paslon 01 menyudutkan Idris lewat jabatan rangkap istrinya. “ Ini ibarat menepuk air yang kena muka sendiri. Jabatan Bunda Elly itu jabatan dalam kerja sosial, bukan kerja bergaji besar macam anggota Dwean. Harusnya , kita bangga punya ibu walikota yang mau kerja sosial begitu kerasnya demi kemajuan anak-anak, pemberdayaan perempuan dan ketahanan keluarga, Istri anggota dewan apa ada yang mau mati-matian begitu…?! Belum pernah dengar kita. Kalau menyoal keserakahan dan mengajarkan haus kekuasaan , bagaimana dengan anggota dewan yang nggak mau lepas dari kursinya selama beberapa periode. Salah teriak itu,” ujarnya.
Terkait tudingan penggunaan APBD, menurut Jaghat Pati, merupakan tudingan lucu. “ APBD bukan kucuran dana yang diturunkan lantaran ketua suatu kegiatan itu istri walikota. Sudah ada pengajuan dan disetujui dewan lalu dianggarkan. Lha penggunaannya kan untuk kegiatan, pastimya ada laporannya. Tinggal diaudit saja, tapi kalau belum dilaksanakan auditnya sudah berkoar di luar itu indikasi upaya pencemaran nama baik, Usana mendiskreditkan seseorang. Warga Depok di bilang heboh karena hal ini, warga yang mana. Hampir lima tahun warga tenang saja dan melihat hasil kerjanya juga jelas. Ia bukan kerja sendirian tetapi memotivasi para anggotanya dan memberi contoh kerja nyata, “ papar Ki Jaghat Pati yang juga ketua Brigade Nusantara ini..
Ia mengingatkan agar Babai dan lainnya jangan memanipulasi dan membohongi publik dengan isu murahan seperti ini. “Apa nggak ada cara lain untuk mengangkat kharisma Paslon sendiri tanpa mengais-ngais permasalahan yang tidak terkait visi misi dan perencanaan program Paslonnya ? “ ujar Jaghat Pati mempertanyakan .
Ketua PIIS yang membawahi 11 Ormas dan Komunitas ini prihatin , ia menyayangkan harusnya persaingan Paslon dalam menuju kursi Depok 1 tidak perlu diwarnai pernyataan –pernyataan kontroversial berbau fitnah atau pembodohan publik. “ Kasihan calonnya, karena akan terimbas, masyarakat kita tidak bodoh, simpati masyarakat ke mereka justru akan runtuh dengan cara seperti ini, isu keserakan jabatanlah, Wahabi lah, semua serangan ke pribadi yang gak masuk akal . Pernah nggak Idris menyerang pribadi Pradi atau istrinya ?! Bahkan kalau menjelakkan kinerja pemerintah selama ini pun terpercik muka sendiri karena kedua calon incumbent, satu paketan. Gagal satu juga kegagalan yang lain. Mau bilang nggak ikut bertanggungjawab karena nggak diajak kerja ? Kok baru teriak sekarang ? Berarti mengakui keberhasilan Depok yang sudah diraih adalah kerja Idris sendirian dong ?! “ tandas Jaghat Pati. (toro)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
error: tribundepok.com