Tribundepok.com– Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok menunjukkan langkah progresif dalam memperkuat peran strategisnya di tengah tantangan sosial yang makin kompleks. Melalui Komisi Pembinaan dan Pengembangan Remaja dan Keluarga (PRK), MUI Depok melakukan kunjungan resmi ke Kantor MUI Pusat di Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Dalam pertemuan hangat yang penuh semangat kolaborasi itu, rombongan MUI Depok diterima langsung oleh Ketua MUI Pusat Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga, Prof. Amany Lubis, serta Ketua Komisi PRK MUI Pusat, Siti Ma’rifah.
Ketua Bidang KPRK MUI Kota Depok, KH. I’Ie Naseri, menegaskan pentingnya silaturahmi ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebagai upaya konkret menyelaraskan langkah dan visi antara pusat dan daerah.
“Komisi PRK MUI Kota Depok melakukan audiensi ke Komisi PRK MUI Pusat dan diterima dengan sangat baik. Tadi Prof. Amany menyampaikan dukungan penuh terhadap program-program kami, yang insya Allah bisa disinergikan lebih luas,” ujar KH. I’Ie.
Menurutnya, sinergi lintas level kelembagaan adalah kunci agar program-program di daerah tidak jalan sendiri dan stagnan. Terutama di tengah maraknya tantangan sosial seperti stunting, KDRT, hingga kasus bullying di sekolah maupun pesantren.
Hal senada disampaikan Ketua Komisi PRK MUI Kota Depok, Siti Barkah Hasanah akrab disapa Cing Ikah. Dalam keterangannya, ia menekankan urgensi program pembinaan remaja dan keluarga yang berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan zaman.
“Alhamdulillah, hari ini kita hadir bersinergi dengan MUI Pusat. Tujuan kami adalah meminta arahan dan bimbingan bagaimana menyikapi isu-isu remaja, anak-anak, dan ketahanan keluarga yang memang menjadi konsen kami juga di Pemkot Depok,” kata Cing Ikah.
Dengan gaya komunikasinya yang lugas namun bersahabat, Cing Ikah mengajak semua pihak untuk memandang program remaja dan keluarga bukan sekadar penyuluhan atau sosialisasi biasa, melainkan gerakan nyata yang menyentuh aspek keseharian masyarakat.
Dalam agenda yang sama, MUI Depok juga menyampaikan rencana kolaborasi strategis dengan pondok-pondok pesantren. Tujuannya adalah menciptakan kemandirian ekonomi dan keterampilan praktis bagi para santri.
“Insya Allah kami akan bersinergi dengan pesantren. Anak-anak santri tak hanya belajar ilmu agama, tapi juga diberi pelatihan hidroponik, ketahanan pangan, supaya mereka punya bekal usaha ke depan. Ini bagian dari upaya kami membentuk generasi religius yang juga mandiri secara ekonomi,” tegas Cing Ikah.
Program ini, lanjutnya, menjadi bagian dari komitmen MUI dalam menjawab kebutuhan masyarakat melalui pendekatan edukatif dan berkelanjutan.
“Kalau santri punya keterampilan dan bisa produktif, mereka tak hanya jadi penerang umat, tapi juga penopang ekonomi keluarga dan lingkungan.”
Pertemuan tersebut ditutup dengan kesepahaman untuk menjadikan sinergi ini sebagai tonggak baru penguatan program remaja dan keluarga di tingkat nasional maupun lokal.
MUI Pusat menyambut positif langkah MUI Depok yang dinilai adaptif dan responsif terhadap dinamika sosial kekinian.
Dengan bekal arahan dari pusat dan semangat kerja dari daerah, MUI Kota Depok siap melanjutkan perannya sebagai penjaga moral, pelindung keluarga, serta pembina generasi muda yang kokoh akhlaknya, mandiri hidupnya.
Karena seperti kata Cing Ikah, “Anak-anak kita butuh pelukan, tapi juga perlu bekal kehidupan.”***
Editor : Joko Warihnyo
