tribundepok.com – Nama La Nyalla Mattalitti sempat heboh dikala detik-detik pemilihan presiden.
Namun, siapa sangka disaat Jokowi menang dan kini kembali menjadi presiden, La Nyalla Mattalitti terpilih menjadi ketua DPD RI periode 2019-2024.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2019 – 2024 La Nyalla Mahmud Mattalitti mengikuti pemungutan suara untuk pemilihan ketua pada sidang paripurna DPD di Komplek Parlemen, Senayan, kemarin.
Senator asal Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti terpilih sebagai Ketua DPD periode 2019-2024 dengan memperoleh 47 suara dalam proses pemungutan suara.
Indonesia Corruption Watch menilai terpilihnya La Nyalla Mattalitti sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2019-2024 merupakan bukti bentuk adanya politik transaksional.
Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz mengatakan, transaksi politik itu berlangsung antar anggota DPD, salah satunya dengan adanya pembagian wilayah untuk masing-masing pimpinan.
“Kalau di DPR itu transaksinya di internal partai, di DPD transaksi di antar anggota DPD itu sendiri. Alasan pemecahan menjadi wilayah tengah, barat, dan timur itu cara untuk memecah suara kelompok-kelompok yang potensial menjadi ketua atau pimpinan dari DPD,” kata Donal di kawasan Cikini, kemarin seperti dikutip Tribunnews.com
Donal Menyebutkan, politik transaksi itu tidak berarti bahwa terdapat politik uang melainkan bisa berbentuk bagi-bagi jabatan.
” terpilihnya La Nyalla sebagai Ketua DPD dapat menimbulkan keriuhan baru. Hal itu didasarkan pada sejumlah pernyataan yang dilontarkan La Nyalla terkait penyamarataan DPD dengan DPR,” ujarnya.
Banyak Permintaan fasilitas kesejahteraan dengan senior tuanya DPR RI itu menjadi sinyal.
” Seperti minta rumah, minta jabatan, menurut saya ini akan menimbulkan polemik baru,” kata Donal
Oleh karena itu, Donal mengingatkan La Nyalla bersama anggota DPD lainnya berkaca dari kasus mantan Ketua DPD Irman Gusman yang tersandung kasus korupsi.
“Dengan kewenangan yang ada mestinya mereka lebih hati-hati jangan sampai ada penyalahgunaan wewenang yang berujung pada tindak pidana korupsi,” tegasnya.
La Nyalla Mattalitti terpilih menjadi Ketua DPD 2019-2024 melalui mekanisme voting dalam sidang paripurna DPD.
Sementara pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti, keterpilihan La Nyalla di luar prediksi. Pasalnya, prediksi yang mengemuka sebelumnya, petahana Nono Sampono, yang juga wakil ketua DPD periode sebelumnya, atau senator dari DKI Jakarta Jimly Asshiddiqie jadi kandidat paling kuat sebagai Ketua DPD.
Terpilihnya La Nyalla menimbulkan kontroversi, salah satunya lantaran mantan Ketua PSSI itu sempat menjadi tersangka kasus dugaan korupsi dana hibah Kamar Dagang dan Industri ( KADIN ) Jawa Timur tahun 2011 hingga 2014 sebelum akhirnya divonis bebas. (Joko Warihnyo)