google-site-verification=Q8IqhJlJ-8kubb5NQVbJk3WGTzny8GJUwXqKF5Nb4Nk
BerandaSeputar DepokICB, Anak Betawi Mampu Menaklukkan Perkembangan Zaman
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

ICB, Anak Betawi Mampu Menaklukkan Perkembangan Zaman

tribundepok.com – Warga Betawi tak hanya ada di Jakarta tetapi cukup banysk yang menyebar ke Depok, Bekasi, Tangerang dan Bogor. Masyarakat Betawi di Depok cukup dominan, bahkan dikenal sebagai Betawi Depok lengkap dengan berbagai budaya dan tradisinya.

Untuk menjaga silaturahmi dan ajang bertukar pikiran Masyarakat Betawi yang ada dikota Depok mendirikan KOOD (Kumpulan Orang Orang Depok). Lewat organisasi ini mereka berupaya mempertahankan adat dan kebudayaan Betawi agar tidak tergerus zaman.

Sekarang ini putra daerah asal Betawi sudah banyak menjadi pejabat , abdi negara, dosen, praktisi hukum, ekonomi kedokteran, dan juga pengusaha. Untuk menguatkan kesempatan ini. Hal ini membuat Ketua KOOD Ahmad Dahlan mempunya gagasan untuk membentuk Ikatan Cendikiawan Betawi. ( ICB )

“Gagasan membentuk ICB ini bertujuan agar masyarakat Betawi bisa berkiprah sejajar dengan yang lain dalam menentukan kebijakan di Kota Depok. dengan berbagai latar belakang ke ilmuan dan profesi, kenapa tidak ?!,” ujar Ahmad Dahlan.

Ide ditanggapi positif oleh beberapa rekan seperti dr. Sobari Direktur RSUD KISSA, Syamsul Yakin dan pengurus Kood lainnya.

Maka Rabu 24/04/24 di Hegar Resto telah terbentuk ICB (Ikatan Cendikiawan Betawi). Sebagai ketua dipilihlah DR. H. Syamsul Yaki!, Sekretaris DR. Muhtadin tiyas, endahara H. Acep Azhari. Sedangkan Ahmad Dahlan, dr. Sobari, Nina Suzanna dan Pradi Supriatna duduk sebagai pembina.

” Anak Betawi harus bisa membaca trend perubahan dan perkembangan zaman, Karena peluang yang bisa mewujudkan misi ini sangat besar,” ujar Ahmad Dahlan.

Sobari sependapat dengan Ahmad Dahlan, menurutnya Betawi Depok ini punya potensi banyak tapi belum terkelola.

” Lewat ICB daya tawar orang Betawi dalam berbagai bidang kedepannya harus bisa diperhitungkan. Yang akan kita perjuangkan lagi adalah muatan lokal, di Depok ini masa bahasa Sunda padahal harusnya bahasa dan budaya Betawi yang dominan di sini. Kedepannya harus ada buku putih yang menyangkut berbagai aspek budaya Betawi seperti pakaiannya, budayanya, penyebarannya bisa kita susun, toh ada referensi nya. Dan saya harap di Depok ini ada perkampungan untuk pengembangan dan pelestarian budaya Betawi seperti di Srengseng sawah itu. Mumpung orang Betawi masih berkuasa di Depok ini, harapan kita semua kita bisa memagari budaya Betawi, kultur Betawi nggak boleh hilang,” paparnya

Kehadiran ICB tetap diperlukan. Ketika ada yang khawatir bahwa ICB akan tumpang tindih dengan KOOD, H Acep
Acep Ashari menampik , keduanya punya porsi tersendiri.

” ICB nantinya akan ambil posisi di pemikiran pemikiran strategis . Budaya, seni, bahasa dan sebagainya akan diarahkan kemana. Ini menjadi ruang lingkup tugas dari ICB sendiri.
Secara tehnis kalau KOOD melestarikan budaya seni dan bahasa strateginya ada di ICB,” tuturnya.

Senada dengan Acep, Syamsul Yakın , ketua ICB terpilih menyatakan lewat ICB ini yang kita ingin rembug adalah masalah -masalah yang dibutuhkan oleh orang Betawi.

” Harapannya kedepan cendekia Betawi dengan berbagai latar belakang keilmuan dan profesi ini bisa memberikan sumbangsih. Yang latar belakang usaha memberikan solusi dalam bidang usaha, yang bergerak di bidang politik pun dengan kewenangannya memberi solusi bagi permasalahan masyarakat Betawi ,” tambahnya.

Pemikiran lain datang dari salah satu pembina ICB, Pradi Supriatna. Mantan wakil walikota Depok ini punya harapan besar pada ICB. Ia meyakini kedepannya ICB mampu membuat terobosan karena bakal kaya gagasan karena anggotanya punya basic keilmuan yang bereda beda.

“ICB buat saya suatu harapan baru dalam hal komunikasi.Kan terbentuk dari berbagai latar belakang keilmuan, pengusaha, profesi bahkan politisi , tentunya akan baik jika kita coba menyumbang pemikiran yang pada akhirnya .Harapan kedepan selain banyak gagasan yang bisa tuangkan dana dikolaborasikan ini juga bisa jadi inspirasi bagi generasi ke selanjutnya, buat anak cucu kita bahwa kita bisa berbuat banyak untuk Kota Depok,” ujar Pradi menutup pembicaraan. (d’toro )

spot_imgspot_imgspot_img
tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
tribundepok.com